REPUBLIKA.CO.ID Setiap tahun Republika menggelar acara penganugerahan Tokoh Perubahan. Mereka yang terpilih adalah sosok-sosok yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan melakukan perubahan di tengah masyarakat.
Berikut adalah profil penerima anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017.
Masa kecil selalu terkenang indah. Komjen Pol Syafruddin ingat betul masa kecilnya. Lima dekade lalu, pria yang kini mengemban amanah sebagai wakil ketua umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) ini terbiasa bangun sebelum mentari terbit. Pada saat orang sedang asyik bermimpi, dia sudah menimba air untuk memenuhi kolam air wudhu di masjid sekitar Makassar, Sulawesi Selatan.
Setelah itu, dia membersihkan badan dan menjadi makmum shalat Subuh berjamaah. Jika waktu shalat telah tiba dan belum ada yang mengumandangkan azan, Syafruddin yang ketika itu berusia tujuh tahun bertindak sebagai muazin. Masyarakat sekitar akan berdatangan untuk mendirikan shalat berjamaah.
Rutinitas seperti itu terus dia tekuni setiap hari. Semakin tumbuh dewasa, penyuka olahraga renang ini diberi amanah untuk menyusun jadwal khatib shalat Jumat dan merancang kegiatan keagamaan dan meramaikan tempat sujud.
Ketika itu baru 12 tahun, usia yang biasanya dimanfaatkan anak untuk sekadar bermain. “Sejak kecil saya sudah dekat dengan masjid,” ujar pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 12 April 1961 itu berkisah.
Dua hal didapatnya dari kedekatannya dengan masjid: ketulusan dan keikhlasan. Bagi pria yang terbiasa berpuasa sunah Senin-Kamis sejak usia 18 tahun itu, menghidupkan masjid adalah panggilan jiwa, kesadaran, atau inisiatif, tanpa berharap imbalan.
Hati kecilnya pasti merasakan ketenangan karena selalu berdekatan dengan Ilahi Rabbi. Masyarakat juga senang melihat orang yang memakmurkan dan meramaikan masjid.
Pengalaman itu membuatnya dipercaya mengelola rumah Allah yang megah di Makassar, al-Markaz al-Islami, yang ramai dengan berbagai kegiatan keislaman. Pembangunan masjid tersebut mendapat dukungan sejumlah saudagar Muslim, salah satunya Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sejak 2017, jenderal bintang tiga ini menjalankan amanah sebagai wakil ketua umum PP DMI periode 2017-2022. Sosok Syafruddin dipercaya menduduki jabatan wakil ketua umum PP DMI karena dedikasinya terhadap organisasi. Meski pada periode sebelumnya belum masuk struktur, Syafruddin berperan besar dalam mengembangkan DMI dari balik layar.
Ia mengaku selalu membantu Ketua Umum PP DMI Jusuf Kalla. Kehadiran Syafruddin dalam jajaran PP DMI diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan jaringan kepengurusan DMI.
Menjadi wakil ketua umum PP DMI membuatnya kian dekat dengan masjid. "Saya melihat masjid menjadi tempat berbagai aktivitas sosial. Selain ibadah, tempat sujud itu juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi," ungkapnya.
Karena itu, menurut dia, DMI bertekad untuk menjalankan visi dan misi memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid. Ia berharap umat Islam bisa memakmurkan masjid dengan beragam kegiatan, mulai dari ibadah, sosial, sampai kegiatan ekonomi. "Masyarakat sangat mungkin dilibatkan dalam pembangunan ekonomi dengan memanfaatkan masjid."