Rabu 04 Apr 2018 07:57 WIB

Bahu Membahu Tanggulangi Tumpahan Minyak Balikpapan

Kementerian Perhubungan menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Pencemaran Minyak.

 Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kapten Rudiana saat melakukan tinjauan langsung ke lokasi tumpahan minyak didampingi Kepala KSOP Kelas I Balikpapan dan General Manager PT Pelindo Balikpapan.
Foto: Kementerian Perhubungan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kapten Rudiana saat melakukan tinjauan langsung ke lokasi tumpahan minyak didampingi Kepala KSOP Kelas I Balikpapan dan General Manager PT Pelindo Balikpapan.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Sebagai tindak lanjut atas terjadinya tumpahan minyak di perairan Pelabuhan Semayang Balikpapan pada Sabtu (31/3) lalu, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut segera membentuk Posko Koordinasi Penanggulangan Pencemaran Minyak di Terminal Umum Semayang Balikpapan. Dengan Mission Commander Tier 1 Penanggulangan Pencemaran (Koordinator Misi Tier 1) yaitu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Sanggam Marihot.

Pembentukan Posko Koordinasi tersebut disepakati dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Pencemaran Minyak di Perairan Balikpapan pada Senin (2/4) lalu di Kantor KSOP Kelas I Balikpapan. Rapat dihadiri oleh instansi terkait penanggulangan pencemaran serta stakeholder terkait lainnya.

Dalam Rapat Koordinasi tersebut juga disimpulkan bahwa hingga saat ini PT Pertamina Balikpapan, Kementerian ESDM, KNKT, Kementerian Lingkungan Hidup, Kantor KSOP Kelas I Balikpapan dan instansi terkait lainnya belum dapat memastikan sumber dan penyebab tumpahan minyak dan titik api di Teluk Balikpapan tersebut. Sebab proses penyelidikan masih terus berjalan.

“Saat ini yang terpenting adalah bagaimana seluruh instansi terkait dapat saling berkoodinasi dan berkonsolidasi untuk bahu membahu menanggulangi tumpahan minyak tersebut agar tidak semakin meluas,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kapten Rudiana saat melakukan tinjauan langsung ke lokasi tumpahan minyak didampingi Kepala KSOP Kelas I Balikpapan dan General Manager PT Pelindo Balikpapan pada, Selasa (3/4), seperti dalam siaran persnya.

Sementara terkait dengan kegiatan opersional kapal PT Pertamina Balikpapan yang akan melakukan loading di dermaga PT Pertamina, lanjut Rudiana, harus dipastikan bahwa kegiatan loading kapal, kapal yang berlayar dan berlabuh terlaksana dengan baik dan aman. Rudiana juga meminta kepada masing-masing instansi terkait agar melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok atau barang-barang yang dapat memicu percikan api di perairan Balikpapan.

“Masyarakat juga harus menyadari untuk tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan keselamatan, misalnya dengan tidak membuang puntung rokok atau barang-barang lain yang dapat memicu percikan api di laut karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak berhati-hati,” tegasnya.

Sebelumnya, pada hari-H setelah kejadian tumpahan minyak tersebut, Kantor KSOP Balikpapan langsung mengambil tindakan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengisolasi tumpahan minyak tersebut agar tumpahannya tidak meluas. Salah satunya dengan mengerahkan beberapa kapal patroli KPLP, kapal pandu milik PT Pelindo, serta berbagai peralatan penanggulangan pencemaran yang dimiliki pleh perusahaan dan instansi terkait yang memiliki peralatan tersebut.

photo
Isolasi minyak tumpah di Teluk Balikpapan.

“Perusahaan dan instansi terkait yang memiliki peralatan penanggulangan pencemaran seperti Oil Boom, Oil Skimmer dan Dispersant Pum Sprayer agar membantu penanggulangan pencemaran tumpahan minyak serta selalu berkoordinasi di posko yang telah disiapkan,” pungkas Rudiana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement