Selasa 03 Apr 2018 15:40 WIB

Pesan Hari Autis Sedunia: Autism Is Not a Joke

Peringatan turut menggandeng Yayasan Fajar Nugraha

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Peringatan Hari Autis Sedunia mengangkat tema Autism is not a Joke di Hom Platinum Yogyakarta, Selasa (3/4).
Foto: Wahyu Suryana / Republika
Peringatan Hari Autis Sedunia mengangkat tema Autism is not a Joke di Hom Platinum Yogyakarta, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID,   YOGYAKARTA -- Hari Autis Sedunia turut diperingati di Hom Platinum Yogyakarta. Dalam peringatan yang digelar setiap 2 April tersebut, didengunggkan pesan mendalam yaitu Autism is not a Joke atau Autisme bukan Candaan.

Peringatan turut menggandeng Yayasan Fajar Nugraha yang bertempat di Seturan, Yogyakarta. Kegiatan semakin menarik karena turut dihadiri sejumlah bapak dan ibu guru dari sekolah-sekolah dasar Kota Yogyakarta.

Terlebih, masih banyak yang teryata belum mengetahui jika anak autis memiliki talenta dan karya yang luar biasa. Salah satunya permainan angklung yang ditampilkan secara langsung anak-anak Yayasan Fajar Nugraha.

Tidak heran, permainan anak-anak itu mengundang decak kagum dari segenap tamu yang hadir. Peringatan diisi pula bincang santai yang menghadirkan Bunda Rosi, ibu dari Izam Giffari, salah satu lulusan Yayasan Fajar Nugraha.

photo
Peringatan dihadiri puluhan anak-anak autis, serta guru-guru sekolah dasar di Kota Yogyakarta. (Wahyu Suryana / Republika)

Izam Giffari sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak anak-anak yang berhasil untuk bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) konvensional di Kota Yogyakarta. Tentu itu berkat kegigihan orang tua yang sabar dan setia memberikan dukungan penuhnya.

"Dulu saya yang antar ke mana-mana, sekarang saya diantar ke mana-mana," kata Rosi yang didampingi Kepala Sekolah Yayasan Fajar Nugraha, Eka, di Lobi Hom Platinum Yogyakarta, Selasa (3/4).

Sebelum meninggalkan acara, peserta turut diberikan Coffe Break Gluten dan bakpia sebagai alternatif terapi. Selain itu, orang-orang tua dibawakan bingkisan mainan puzzle yang bisa membantu melatih logika anak-anak.

Public Relation Hom Platinum Yogyakarta, Rin berharap, kegiatan ini bisa lebih memberi kesadaran kepada masyarakat untuk tetap menerima anak-anak autis. Selain itu, masyarakat tidak lagi membuat autisme sebagai bahan candaan.

"Hargai mereka karena mereka sama seperti kita, mempunyai semangat dan bertalenta," ujar Rin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement