REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengimbau agar penggalan puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan oleh Sukmawati Soekarnoputri tidak dibuat gaduh. Ia mengatakan penggalan puisi tersebut otokritik untuk partai Islam maupun pejuang-pejuang Islam.
"Saya anggap puisinya Mba Sukma otokritik buat kita partai Islam ataupun pejuang Islam,” kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/4).
Mardani mengatakan Sukmawati hanya menunjukkan keindahan lain Indonesia ketika membandingkan cadar dan konde serta kidung dan azan. Karena itu, dia pun mendorong umat Islam untuk menunjukkan sikap toleransi.
"Mba Sukma menyampaikan keindahan sanggul, konde, keindahan tidung jawa yang memang indah, tetapi mungkin Mbak Sukma nggak terlalu mengira bahwa di sebagian orang, azan dan hijab juga indah. Buat kami, inilah Indonesia. Kita harus saling toleran, dan tak perlu dibuat gaduh," ujar Mardani.
Karena itu, Mardani enggan menyebutkan puisi tersebut sebagai bentuk penistaan. Dia mengingatkan pihak yang berhak menyebutkan puisi tersebut sebagai penistaan adalah aparat penegak hukum.
Kendati demikian, ia mengusulkan agar puisi tersebut tidak diselesaikan dan berakhir melalui jalur hukum. "Saya bukan dukung nggak dukung, tetapi imbau agar masalah ini tak diselesaikan lewat jalur formal dan struktur melainkan jalur informal, udah silaturahmi saja," ujar Mardani.
Sukmawati Sukarnoputri. (Republika/Edwin)
Wakil Ketua Komisi II tersebut pun mendorong ada pertemuan hangat antara Sukmawati dan pihak yang tidak sependapat dengan puisi tersebut. Dalam pertemuan tersebut, dia menambahkan, kontroversi soal puisi itu dapat diselesaikan.
Mardani menyatakan hal itu agar semua saling memahami dan tidak saling berbenturan. "Sehingga Mbak Sukma tahu ada orang Islam yang sedikit sensitif, tetapi orang Islam juga tahu ada figur Mba Sukma yang mungkin memang memandang keindahan dari budaya lokal Indonesia, dan tak salah, asal tak dibenturkan," kata dia.
Puisi yang dibacakan Sukmawati sendiri sudah beredar viral di internet. Puisi tersebut dibacakan di ajang Indonesia Fashion Week 2018, Jakata Convention Centre, Rabu (28/3).
Berikut puisi yang dibacakan Sukmawati:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan-mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.