REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seorang warga Selandia Baru dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Merbabu di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Andrey Voytech (34 tahun), dilaporkan belum kembali ke pos pendakian Merbabu di Dusun Cuntel, Desa Kopeng. Dia mendaki Merbabu seorang diri pada Jumat (30/3) dini hari.
Namun hingga Ahad (1/4), keberadaan pria tersebut belum diketahui. Upaya pencarian yang dilakukan gabungan relawan SAR Pinoes Rescue, Kompass dan SAR Manggala sepanjang Sabtu (31/3) hingga Ahad ini belum menemukan keberadaan Andrey.
Salah seorang anggota SAR Pinoes Rescue, Suryo Sigit yang dikonfirmasi mengatakan, gabungan relawan telah berupaya menemukan Andrey sejak Sabtu sore. Tim relawan gabungan telah menyusuri jalur pendakian dari pos Cuntel. Sejumlah pendaki lokal menginformasikan sempat bertemu dengan Andrey telah turun dari puncak Merbabu.
Namun hingga Ahad sore ini, upaya pencarian tersebut belum membuahkan hasil. "Teman-teman istirahat setelah melakukan penyisiran lebih dari 24 jam," katanya di Pos Cuntel.
Saat ini, tim relawan telah berkoordinasi dengan Basarnas Kantor SAR Semarang. Kapan upaya pencarian bakal dilanjutkan, tim relawan masih menunggu tindak lanjut.
"Tapi sore ini, tim SAR Basarnas informasinya sudah bergerak menuju Pos Cuntel untuk melakukan konsolidasi dengan unsur relawan gunung Merbabu," kata Sigit.
Dari keterangan yang dihimpun tim SAR gabung menyebutkan, Andrey berangkat mendaki Gunung Merbabu dengan seorang perempuan yang tercatat sebagai warga Magelang. Namun perempuan yang belakangan diketahui bernama Sistha Amina Ferdiyani (21) tersebut tidak ikut mendaki. Ia hanya menunggu di hotel di kawasan Kopeng.
Hal ini dibenarkan Sistha yang juga dikonfirmasi di Pos Cuntel. Keduanya berangkat dari Magelang sehari sebelum Andrey dilaporkan hilang dengan mengendarai sepeda motor.
Ia mengaku sempat melarang Andrey yang dikenalnya di Bali tersebut mendaki gunung Merbabu. Pria tersebut tidak pernah mendaki gunung di Indonesia.
Namun, larangan ini tak digubris dan Andrey. Ia tetap nekat mendaki gunung sendirian dengan hanya berbekal dua botol air mineral. Ia berangkat meninggalkan hotel pada Jumat pukul 03.00 WIB dini hari.
Sistha juga menjelaskan, pada Jumat sekitar pukul 15.30 WIB, Andrey sempat mengirim foto- fotonya di puncak Merbabu ke nomor WA-nya. Ia bahkan sempat beberapa kali telepon untuk memastikan kondisi Andrey.
Namun memasuki pukul 17.15 WIB, komunikasi dengan Andrey sudah tidak direspons dan temannya tersebut mulai hilang kontak. "Sampai saat ini pun saya sudah beberapa kali kontak tapi nihil," katanya.