REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan uji coba varietas padi Mekongga, yang diharapkan menghasilkan produksi maksimal.
Ketua Kelompok Tani Sari Kismo, Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Suyantoro di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan pihaknya baru saja melakukan uji coba penananman varietas padi mekongga beberapa waktu lalu, dan sudah memasuki musim panen.
"Hasilnya cukup bagus karena tidak kalah dengan varietas Ciherang. Satu hektare tanaman padi mampu mengasilkan 9 ton gabah kering panen," katanya.
Ia mengaku mendapatkan benih dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta. Keunggulan varietas Mekongga ini produksi gabah meningkat cukup banyak, dan hasil gilingan cukup baik.
"Nasinya enak, satu hektare sawah mampu mengasilkan 9 ton gabah kering panen," katanya.
Suyantoro berharap benih segera beredar di pasaran karena varietas Mekongga sangat cocok dengan ladang tadah hujan dengan tanah yang cenderung basah.
"Semoga secepatnya ada di pasaran, agar mudah kami mendapatkannya," katanya.
Petani lainnya Risiyanto menambahkan, pihaknya menyisihkan sebagian hasil panen untuk dijadikan bibit musim tanam ke depan.
"Semoga bibit segera ada di pasaran,karena cocok untuk lahan tadah hujan," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pihaknya terus melakukan pencapaian target luasan tambah tanam (LTT) di Gunung Kidul. Target di Gunung Kidul mencapai 60 ribu hektare saat ini sudah mencapai 50 ribu hektare.