Jumat 30 Mar 2018 17:05 WIB

PUPR: Jalan di Lokasi Longsor Puncak Pass Sudah Kuat

Jalan sanggup dilewati kendaraan motor dan roda empat berukuran kecil.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi longsor di Puncak Pass Cianjur, Kecamatan Cipanas, Kamis (29/3).
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Kondisi longsor di Puncak Pass Cianjur, Kecamatan Cipanas, Kamis (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kementerian PUPR melalui Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Ditjen Bina Marga Atyanto Busono menyatakan kondisi jalan di lokasi longsor Puncak Pass stabil dan kuat. Jalan tersebut  sanggup dilewati oleh kendaraan sepeda motor dan roda empat berukuran kecil.

"Badan jalan di lokasi longsor dalam kondisi stabil dan kuat. Namun tetap dibatasi untuk dilewati sepeda motor, kendaraan ringan sampai dengan mini bus saja," ujar Atyanto dihubungi Republika.co.id, Jumat (30/3).

Meskipun jalan sudah bisa digunakan secara normal, pihak PUPR tetap mengawasi guna menjaga dan mengantisipasi kemungkinan longsor selanjutnya. Petugas akan disiagakan dilokasi setiap harinya untuk mengamati pergerakan tanah.

 

Baca juga, Kementerian PUPR Masih Observasi Jalur Puncak yang Longsor. 

 

Petugas akan mengawasi melalui alat pengukur yang dimiliki. Jika terjadi gejala pergerakan, jalur tersebut akan ditutup kembali.

Mengenai pembukaan jalur sendiri disebut sedang dievaluasi oleh pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Cianjur dan Dishub setempat. Nantinya akan segera diputuskan antara sistem buka tutup atau lalin dua arah tapi berjalan perlahan karena jalur yang lebih sempit.

Dari pantauan Republika.co.id dilokasi, sejak pukul 15:00 WIB jalur tersebut sudah dibuka. Lalin dibuka dua arah namun berjalan perlahan.K edepannya pihak PUPR dalam 10 hari akan melebarkan jalan sejauh dua meter ke arah tebing dalam. Jalur jalan akan lebih aman karena menjauh dari jurang.

"Akan kita lakukan pelebaran jalan dua meter di tebing dalamnya. Di tempat longsor juga akan dibangun konstruksi permanen," lanjutnya.

Pembangunan konstruksi permanen dilakukan dengan pondasi borepile. Waktu pelaksanaan pun dilakukan dengan perkiraan sekitar tiga bulan. Lalin dipastikan akan tetap berjalan karena sudah ada pelebaran ke arah dalam.

Atyanto menegaskan, bencana longsor kali ini tidak mengganggu perbaikan jalan yang dilakukan sebelumnya akibat longsor Februari lalu. Badan jalan disebut masih stabil dan tidak ikut longsor.

Pengerjaan di lokasi ini akan langsung ke pekerjaan borepile. Di minggu depan pihaknya pun mulai melakukan mobilisasi peralatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement