Kamis 29 Mar 2018 21:02 WIB

Warga Semarang Siap Jadi Juru Kampanye TGB

Joko mempertanyakan sikap TGB yang belum deklarasi secara terang-terangan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Warga Semarang, Joko, mengaku siap menjadi juru kampanye Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi pada pilpres 2019 saat mengikuti Ngaji Bareng TGB di Masjid Undip, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/3).
Foto: Muhammad Nursyamsyi
Warga Semarang, Joko, mengaku siap menjadi juru kampanye Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi pada pilpres 2019 saat mengikuti Ngaji Bareng TGB di Masjid Undip, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Kegiatan Ngaji Bareng TGB di Masjid Kampus Undip (Universitas Diponegoro) Semarang, Jawa Tengah, berlangsung semarak. Ratusan jamaah yang didominasi mahasiswa tampak antusias mengikuti jalannya tausiah yang disampaikan Gubernur NTB tersebut.

Pantauan Republika, jamaah tak hanya berada di dalam Masjid, melainkan juga sampai ke bagian luar masjid, di mana panitia acara sudah menyediakan alas dan tenda untuk menampung jamaah yang tidak bisa masuk ke dalam masjid.

Seperti tausiah-tausiah sebelumya, TGB juga menggelar dialog dan berinteraksi dengan para jamaah. Kebanyakan para jamaah bertanya tentang seputar dunia Islam.

Namun, ada seorang bapak yang bukannya menanyakan soal sikap TGB dalam menghadapi isu pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2019. Tak tanggung-tanggung, bapak bernama Joko asal Semarang ini bahkan siap membantu TGB mengenalkan TGB kepada masyarakat Semarang jika memang benar-benar maju dalam pilpres 2019.

 

Pernyataan ini memantik semangat dan membuat riuh suasana masjid. "Anda disebut sebut sebagai calon pemimpin, kalau Anda maju, saya akan jadi juru kampanye," ujar Joko disambut pekikan takbir dari jamaah yang memadati area masjid.

Kendati begitu, Joko mempertanyakan sikap TGB yang belum deklarasi secara terang-terangan bahwa dirinya akan maju dalam pilpres. Hal ini, kata Joko, berbeda dengan kandidat lain yang sudah woro-woro mengenalkan dirinya melalui spanduk atau baliho di beberapa daerah.

"Yang saya mau tanyakan, kenapa Tuan Guru belum deklarasi kaya 'tetangga', saya berharap di masa depan (Tuan Guru) enggak cuma calonkan sebagai wakil presiden kaya 'tetangga'," ucap Joko.

Kata 'tetangga' membuat jamaah tertawa. Pun dengan TGB yang tersenyum simpul mendengarnya. "Tetangga siapa ini sampai tiga kali disebut sama bapak (Joko)," ujar TGB disambut gelak tawa jamaah.

TGB menegaskan, bahwa semua anak bangsa sejatinya bertetangga dan bersaudara. Rasa persaudaraan seperti ini, lanjut TGB, harus terus diperkokoh. Mengenai pertanyaan Joko, TGB hanya mengaminkan setiap hal-hal yang baik.

"Kita semua bertetangga dan bersaudara, saya aminkan saja," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement