Kamis 29 Mar 2018 19:28 WIB

Kopi Indonesia Incar Pasar Australia

Dipromosikan melalui pameran Melbourne Internasional Coffee Exhibition.

Biji kopi asal Indonesia
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Biji kopi asal Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi asal dalam negeri tengah mengincar peluang pasar Australia melalui melalui pameran Melbourne Internasional Coffee Exhibition (MICE) 2018. Pameran digelar di Melbourne Showgrounds, Ascot Vale, Melbourne, Australia.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney Agung Haris Setiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (29/3), mengatakan bahwa pada ajang tersebut, kopi Indonesia berhasil membukukan transaksi senilai 500 ribu dolar Amerika Serikat, yang diperoleh dari dua perusahaan kopi dalam negeri.

"Pada keikutsertaan MICE 2018, Indonesia meraup transaksi sebesar 500 ribu dolar AS. Nilai tersebut diperoleh dari dua perusahaan kopi Indonesia yang ditampilkan Paviliun Indonesia," kata Agung.

Dua perusahaan dalam negeri tersebut adalah Opal Coffee dengan transaksi sebesar 282 ribu dolar AS, dan Q Coffee senilai 271 ribu dolar AS.

Opal Coffee dan Q Coffee merupakan perusahaan yang telah mengimpor biji kopi dari berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya dari Sumatra, Jawa, Bali, Flores, Sulawesi, dan Papua.

Selain itu, Opal Coffee juga mengimpor produk kopi kemasan dalam bentuk drip coffee yang didistribusikan ke beberapa penjual di Sydney dan Melbourne, Australia.

MICE diadakan setiap tahun di kota Melbourne, Australia. ITPC Sydney rutin mengikuti pameran ini karena kopi merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang mempunyai potensi pasar cukup besar di Australia.

Pada tahun 2017 ekspor kopi Indonesia ke Australia mencapai tercatat sebesar 23,64 juta dolar AS, yang mengalami peningkatan dibanding 2016 yang sebesar 17,36 juta dolar AS.

"MICE 2018 merupakan pameran B to B terbesar di Australia di bidang industri kopi, teh, coklat, dan susu. Ini merupakan peluang Indonesia untuk mempromosikan produk kopi dari berbagai wilayah nusantara di Australia," kata Agung.

Pada gelaran ini pembeli (buyer) potensial Pavilun Indonesia berasal dari Jepang, Korea, Republik Rakyat Tiongkok, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Australia.

Selain nilai transaksi, branding Indonesia sebagai negara produsen kopi juga mendapatkan citra positif dari pengunjung. Pameran ini diikuti sekitar 120 perusahaan dari berbagai negara dengan jumlah pengunjung sekitar 12.000 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement