Kamis 29 Mar 2018 13:28 WIB

Enam Titik Panas Terdeteksi di Aceh

Lima titik terdeteksi di Aceh Timur, sisanya di Aceh Tamiang.

Ilustrasi.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, enam titik panas terdeteksi oleh satelit berada di wilayah Aceh. Titik-titik itu terdeteksi pagi ini.

"Pagi ini, terdeteksi satelit Terra dan Aqua, ada enam titik panas di Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria di Aceh Besar, Kamis (29/3).

Ia melanjutkan, titik panas itu merupakan titik yang bertahan sejak kemarin atau Rabu (27/3) sore, karena wilayah terkonsentrasi masih sama di dua daerah di provinsi paling Barat Indonesia tersebut.

Lebih tepatnya keenam titik panas ini, kata dia, lima titik di antaranya terdeteksi berada di Kabupaten Aceh Timur, dan sisanya satu titik panas di Kabupaten Aceh Tamiang.

Di wilayah Aceh Timur, lima titik panas itu tersebar merata yakni satu titik di kecamatan, seperti Banda Alam, Birem Bayeun, Indra Makmur, Pante Beudari, dan Simpang Jernih.

Sedangkan satu titik panas di Aceh Tamiang berada di Kecamatan Manyak Payet, dan memiliki tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan 74 persen.

"Kalau yang lima titik panas (Aceh Timur), tingkat kepercayaan mulai dari 46 persen, 56 persen, 63 persen, 69 persen, 74 persen," terang dia.

Dari enam titik panas ini, ujarnya, hanya terdapat dua titik yang patut diduga sebagai titik api, karena memiliki tingkat kepercayaan di atas 71 persen.

"Tapi itu pun, kita masih butuh pengecekan oleh instansi terkait di daerah setempat. Yang jelas, wilayah di Aceh kini saat masuki musim kemarau," tegas Zakaria.

Pemerintah Aceh di tahun 2017, memiliki rencana membentuk tim brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan untuk mencegah terjadinya kebakaran terutama di lahan bergambut.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, pemerintah akan menetapkan formulasi tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan sebagaimana yang diarahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Jadi yang penting sekali adalah pencegahan. Sulit sekali dipadamkan kalau api itu besar, dan aspek pencegahan lebih efektif," ujar Nova.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement