Kamis 29 Mar 2018 04:24 WIB

Antisipasi Kelangkaan, 900 Bibit Bambu Ditanam di Garut.

Potensi bambu luar biasa dari segi ekonomi dan ekologi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Sinergi Foundation mengadakan penanaman bibit bambu di Gunung Pabeasan Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Rabu, (28/3).
Foto: Rizky Suryarandika/REPUBLIKA
Sinergi Foundation mengadakan penanaman bibit bambu di Gunung Pabeasan Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Rabu, (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Lembaga pengelola dana masyarakat Sinergi Foundation menggelar penanaman bibit bambu di Gunung Pabeasan Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Rabu, (28/3). Jumlah bibit yang ditanam disana mencapai 900 pohon dari tiga jenis tanaman bambu.

Direktur Sinergi Foundation Ima Rachmalia mengatakan lembaganya bertugas mengelola dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) untuk kepentingan umat. Salah satu program yang dijalankan ialah Lumbung Desa dengan tujuan menyejahterakan petani. Tetapi di tengah program, pihaknya menyoroti potensi ekonomi dari bambu.

"Berawal dari program lumbung desa, ketemu ahli bambu yang bilang potensi bambu luar biasa dari segi ekonomi dan ekologi misalnya bambu datangkan sumber-sumber air. Jadi kami tertarik supaya kedua sisi itu dikembangkan," katanya dalam kegiatan itu.

Mulanya Sinergi Foundation berencana hanya turun tangan dalam proses pembibitan. Namun, Sinergi Foundation memperluas cakupan keikutsertaan hingga pembudidayaan bambu sekaligus pemanfaatannya.

"Bambu ada keunikan jenis, pola tanam dan di mana tanamnya. Masyarakat belum tahu. Program benih jalan, lalu mau diapain? Ya, sudah budidaya libatkan petani. Ada desakan industri kreatifnya," ujarnya.

Menurutnya, pembudidayaan bambu amat dibutuhkan di Jawa Barat mengingat banyak kerajinan asli Jabar yang menggunakan bahan dasar bambu. Sehingga pelestarian bambu perlu difokuskan agar tidak terjadi kepunahan. Pemilihan lokasi penanaman bibit di Kecamatan Selaawi pun didasari lokasi tersebut sebagai sentra industri bambu.

"Berdasarkan kerajinannya, bambu Jabar luar biasa tapi sumbernya susah. Karena untuk penyediaan bahan baku perlu pembibitan supaya tidak kehabisan," ucapnya.

Sementara itu, arsitek sekaligus pakar bambu Pon Purajatnika menyebut bambu sebaiknya ditanam di atas lahan dengan ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut. Bambu terdiri dari puluhan jenis dengan berbagai fungsi yang berbeda-beda.

"Misalnya yang buat konstruksi itu bambu sembilang, gonggong karena diameter dan ketinggian besar," sebutnya.

Dalam penanaman bersama itu, ia menyampaikan agar ada jarak tanam yang memadai antar bambu. Tujuannya supaya tumbuhan bambu bisa berkembang secara optimal.

"Bambu besar satu hektar bisa 300 benih. Jarak tanam di atas delapan meter per bambu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement