REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten perlu mengembangkan destinasi digital di wilayahnya masing-masing. Hal itu diungkapkan Pengamat Pariwisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru.
"Pemda perlu mengkreasi destinasi digital di daerahnya guna mendukung target destinasi digital yang ditetapkan Kementerian Pariwisata," kata Chusmeru di Purwokerto, Rabu (28/3).
Dia menjelaskan, pada saat ini, Pemerintah Pusat terus mendorong berkembangnya destinasi digital, yakni destinasi wisata yang menarik untuk dipamerkan melalui foto dan video yang diunggah ke media sosial.
Dia mengatakan, destinasi digital bisa berupa objek wisata, atraksi budaya, dan kuliner, baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan. "Dan, jika diunggah ke media sosial, destinasi itu akan tampak kreatif dan menarik. Destinasi wisata yang memiliki banyak lokasi yang menarik untuk diunggah ke medsos, kian diincar generasi muda," katanya.
Untuk mengembangkan destinasi digital, kata dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pihak terkait.
"Salah satunya mempersiapkan dan memastikan ketersediaan infrastruktur jalan, air, dan listrik sebagai aksesibilitas menuju dan di destinasi digital," katanya.
Selain itu, kata dia, memastikan keterjangkauan koneksi internet atau "wifi" di destinasi digital. "Dengan demikian, wisatawan bisa langsung mengunggah spot destinasi ke media sosial saat itu juga. Karena kecepatan mengunggah pengalaman berwisata juga menjadi hal penting bagi wisatawan," katanya.
Dia juga mengingatkan pentingnya membentuk dan mengaktifkan peran Generasi Pesona Indonesia untuk ikut serta mempromosikan destinasi secara digital.
"Selain itu, juga dapat melakukan kampanye mengenai gerakan berwisata di kalangan anak muda. Peran seperti ini bisa dilakukan dengan merekrut duta wisata di masing-masing daerah," katanya.