REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan bahwa Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni 2018.
"Awal musim kemarau tahun 2018 untuk Kabupaten Banjarnegara diperkirakan mulai bulan juni dasarian dua," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, di Banjarnegara, Rabu (28/3).
Hal tersebut, kata dia, berdasarkan analisa perkembangan dan dinamika atmosfer. "Diprakirakan kemarau mulai bulan Juni dasarian dua untuk wilayah Kecamatan Batur, sebagian Wanayasa, Kalibening, Pejawaran, Sigaluh, Banjarnegara, Pegedongan, Bawang, Purwonegoro, Mandiraja, Purworejo, dan Susukan," katanya.
Sementara awal musim kemarau di Kecamatan Karangkobar, Pagentan, Pandanarum, Punggelan, Banjarmangu, Wanadadi dan Rakit diperkirakan mulai bulan Juni dasarian tiga.
"Untuk sifat hujan musim kemarau umumnya bersifat normal dan di atas normal," katanya.
Khususnya, kata dia, di wilayah Barat Daya - Timur Laut Kabupaten Banjarnegara. "Panjang musim kemarau sendiri pada umumnya bervariasi, yakni berkisar antara 10 hingga 12 dasarian," katanya.
Terkait iklim di Kabupaten Banjarnegara yang sudah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, kata dia, BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. "Kami kembali menyampaikan kepada masyarakat untuk mewaspadai hujan pada siang hingga malam hari dengan durasi 30 menit hingga satu jam," katanya.
Terlebih bila hujan tersebut berintensitas lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang. "Pasalnya kondisi demikian berpotensi menimbulkan longsor atau pohon tumbang," katanya.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar terus mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta informasi resmi dr BMKG sehingga tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab atau berita hoax.