Advertisement

'Profesor Halal' Indonesia Terima Penghargaan King Faisal

Rabu 28 Mar 2018 09:59 WIB

Red: Mohamad Amin Madani

Irwandi Jaswir adalah orang ke-2 penerima penghargaan, setelah Mohammad Natsir.

REPUBLIKA.CO.ID,   RIYADH -- Seorang ilmuwan Indonesia, Prof. Dr. Irwandi Jaswir berhasil menyabet penghargaan bergengsi di dunia Arab dan Islam 'King Faisal International Prize 2018' dalam kategori Pelayanan Kepada Islam (Service to Islam) yang disampaikan langsung oleh Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud dalam sebuah acara megah yang diselenggarakan di Hotel Faisaliyah, Riyadh, pada Senin (26/3) malam.

Profesor Irwandi, pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 48 tahun yang lalu, atau yang lebih dikenal dengan “Profesor Halal” ini merupakan seorang ilmuwan yang dinilai berkontribusi besar dalam pengembangan Halal Science, yang berkat penemuannya akan mempermudah ummat Islam dalam mendeteksi unsur haram pada makanan atau produk lainnya seperti obat dan kosmetik.

Duta Besar RI merangkap Wakil Tetap Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Agus Maftuh Abegebriel, yang hadir dengan undangan VVIP dari Yayasan King Faisal menyatakan kebanggaannya yang luar biasa atas adanya anak bangsa yang berhasil menggondol penghargaan bergengsi tersebut. Ini adalah adalah penghargaan nyata dunia Internasional untuk para intelektual Indonesia.

"Sebagai wakil Pemerintah Indonesia di Arab Saudi, saya merasa sangat bangga dan terharu karena setelah sekian lama baru kali ini ada anak bangsa yang kembali memperoleh penghargaan dari Yayasan Raja Faisal. Hebatnya lagi penghargaan ini diserahkan langsung oleh Raja Arab Saudi”, ujar Maftuh dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (29/3).  

Dubes Maftuh menjelaskan bahwa selain Raja Salman dan Prof Irwandi, Nobel ini pernah dianugerahkan kepada 46 tokoh dan institusi di antaranya adalah Abul Hasan an-Nadwi (India), Recep Tayib Erdogan, Syeikh Hasanain Makhlouf, Syeikh Gad al-Haq Ali Gad al-Haq, M. Natsir (Indonesia), Roger Garaudy, Universitas al-Azhar, Mahatir Muhammad dan semua Raja Saudi pasca Raja Faisal.

Profesor Irwandi Jaswir adalah orang ke-2 setelah Dr. Mohammad Natsir (Perdana Menteri ke-5 Indonesia) yang menerima penghargaan yang seringkali disebut “Nobel” dalam dunia Arab dan Islam. 

Sebagai catatan, penghargaan King Faisal Prize diberikan dalam 5 (lima) kategori yaitu, Pelayanan Kepada Islam (Service to Islam) untuk Indonesia, Studi Islam (Islamic Studies) untuk Jordania, Bahasa Arab dan Literature (Arabic Language and Literature) untuk Tunisia , Obat (Medicine) untuk Amerika, dan Sains (Science) untuk Inggris.  

Penghargaan dalam kategori Pelayanan Kepada Islam (Service to Islam), sebagaimana yang diberikan kedua anak bangsa tersebut, juga diberikan kepada  kepada tokoh-tokoh dunia yang dianggap telah melakukan upaya-upaya yang luar biasa dalam mempromosikan Islam sebagai agama yang toleran atau memiliki karya-karya yang didedikasikan untuk kemajuan dan kesejahteraan umat Islam.

Profesor Irwandi Jaswir lahir pada 20 Desember 1970 di Medan, Indonesia. Menyelesaikan S1-nya di Institut Pertanian Bogor dan melanjutkan S-2 serta S-3 di International Islamic University Malaysia (IIUM). Publikasi internasional Profesor Irwandi Jaswir terdiri dari 75 tulisan ilmiah, 30 buku dan 150 karya ilmiah selain 60 jenis penghargaan nasional dan internasional yang telah dikantonginya. 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA