REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya mengantisipasi banjir dengan menambah pembangunan tanggul laut. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, Pemkot Surabaya tahun ini menargetkan pembangunan tanggul sepanjang empat kilometer.
"Nah kurang lebih sekitar empat kilometeran yang tahun ini harus kita kerjakan di kawasan Romokalisari. Jadi nanti langsung saya minta tuntaskan sampai ke sekitar rumah susun Romokalisari," kata Ridma di Balai Kota Surabaya, Senin (27/3).
Risma menambahkan, sebelumnya Pemkot Surabaya juga telah membangun sepanjang enam kilometer tanggul laut. Pengerjaannya pun tidak dilakukan dengan melakukan kontrak dengan pengembang. Melainkan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya.
Perempuan kelahiran Kediri itu melanjutkan, Pemkot Surabaya harus membangun sepanjang 14 kilometer tanggul agar antisipasi banjir bisa berjalan optimal. "Jadi kita memang sudah buat tanggul. Sudah enam kilometeran. Kita harus bangun kurang lebih 14 kilometer," ujar Risma.
Wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu pun menambahkan, selain membangun tanggul laut, Pemkot Surabaya terus berupaya menambah rumah pompa. Rumah pompa dimaksudkan untuk mengalirkan air ketika sungai meluap. "Karen ..enggak ada gunanya tanggul kalau air masih bisa masuk dari sungai. Begitu air pasang maka kita nggak bisa lagi menghindari itu maka kita harus pasang pintu air dan rumah pompa," kata Risma.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati menegaskan rencana pembangunan tanggul laut sepanjang empat kilometer di 2018. Demi kelancaran pembangunan, dia mengatakan, Pemkot Surabaya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,7 miliar. "Anggarannya sebesar Rp 7,7 miliar untuk pembangunan empat kilometer tanggul tahun ini," kata Erna.