REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tengah mengkaji pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta sampai Bekasi. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri saat ditemui dalam "Quick Wins Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub" di Bogor, Selasa (27/3), mengatakan sudah ada permintaan dari masyarakat terkait hal itu.
"Memang ada permintaan, tapi itu perlu kita kaji, kita belum bahas, nanti dibahasnya," ucapnya. Menurut dia, sangat mungkin apabila pengoperasian KA Bandara diperpanjang tidak hanya berhenti di Stasiun Sudirman Baru atau Stasiun Manggarai. "Ya mungkin bisa saja, karena slotnya masih ada," ujarnya.
Namun, saat ini, kata dia, hal yang paling mendesak terlebih dahulu yang harus segera diselesaikan. Seperti masalah teknis persinyalan yang beberapa waktu lalu sempat terganggu.
"Masih ada masalah persinyalan, hal-hal yang apa yang perlu dibahas, itu kita bahas dulu. Permohonan sudah ada, mudah-mudahan minggu depan kita bahas," katanya.
Selain itu, Zulfikri menuturkan izin harus diperbaiki terlebih dahulu apabila dilanjutkan sampai Stasiun Bekasi karena awalnya hanya sampai Stasiun Manggarai. "Izin kita perbaiki, yang tadinya hanya sampai Manggarai jadi sampai Bekasi," imbuhnya.
Sebelumnya, Ia mengatakan KA Bandara akan melintas di Stasiun Manggarai pada awal 2019 karena saat ini masih ada pekerjaan jalur rel dwiganda (doule double track) Manggarai-Bekasi. Zulfikri menjelaskan terdapat dua tahap pengerjaan jalur dwiganda yang melintas di Stasiun Manggarai, yaitu Fase I dan Fase II.
Fase I, yaitu penyelesaian jalur dwi ganda dari Kranji sampai Manggarai, modernisasi beberapa stasiun, salah satunya Stasiun Manggarai yang ditargetkan akhir tahun ini selesai. "Nanti 'Central Line' dan 'Bekasi Line' terpisah jalurnya, sehingga 'bottleneck' kita atasi. Fase pertama ini sampai akhir 2019," tuturnya.
Sementara itu, Fase II yaitu penyelesaian jalur dwiganda dari Bekasi hingga Manggarai serta penyelesaian pembangunan beberapa stasiun di Bekasi. Dia menyebutkan penyelesaian Fase II ditargetkan pada 2022, namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta dipercepat hingga 2020 harus sudah selesai.
"Pak Menteri maunya 2020 karena biar penumpang KRL kapasitasnya naik karena yang sekarang sudah full. 'Double-double track' beroperasi dan pemisahan jalur KA jarak jauh dan komuter bisa dilakukan dari Bekasi sampai Manggarai, terus KA jarak jauh bisa berakhir di Manggarai," tambahnya.