Ahad 25 Mar 2018 16:57 WIB

'Koalisi Jangan Cuma Utamakan Politik Identitas'

Partai harus menawarkan program kerja yang dipahami rakyat.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Elba Damhuri
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID  JAKARTA -- Partai-partai politik masih terus menjajaki koalisi untuk menghadapi pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2010. Politisi Golkar Sarmuji mengingatkan agar koalisi partai tetap mengutamakan kejelasan program-program yang ditawarkan kepada rakyat, bukan sekadar mengedepankan politik identitas tertentu.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini menilai, koalisi yang sehat tidak hanya disatukan karena ideologi tetapi juga kejelasan program masing-masing partai anggota koalisi. "Seharusnya pengelompokan itu tidak hanya berdasarkan identitas tertentu. Pengelompokan akan sehat kalau dibangun bukan hanya ideologi tapi juga program-program yang berbeda dari koalisi yang lain," kata Sarmuji, Sabtu (24/3).

Faktor ideologi atau identitas tertentu memang merupakan hal yang penting untuk dimiliki masing-masing partai yang tergabung sebagai anggota koalisi. Namun, kata Sarmuji, kejelasan program akan membedakan koalisi satu dengan yang lainnya.

Ia beralasan, koalisi yang terbentuk tidak hanya berdasarkan kesamaan ideologi tetapi juga searah dalam segi program, akan menimbulkan politik yang sehat. Dengan begitu, rakyat tidak hanya diajari untuk memilih identitas tertentu, tetapi juga diajari untuk memilih kebijakan apa yang ditelorkan oleh suatu koalisi.

Sarmuji menegaskan, apabila ada koalisi partai lain yang ingin menjadi lawan koalisi Presiden Joko Widodo harus jelas secara program. "Lebih baik dijelaskan kebijakan apa yang berbeda dengan Pak Jokowi dengan koalisi itu, nanti supaya rakyat punya alternatif untuk memilih," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menginginkan adanya koalisi antara Partai Gerindra, PAN, PBB, dan PKS. Apabila koalisi empat partai ini terwujud,  Rizieq akan mengajak seluruh umat Islam Indonesia beserta keluarga besar Alumni 212 untuk mendukung koalisi tersebut.

   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement