Ahad 25 Mar 2018 15:02 WIB

Pengamat: Jokowi Mulai Petakan Calon Pendampingnya

Jika terlambat memetakan maka akan Jokowi bisa tertinggal

Rep: debbie sutrisno/ Red: Joko Sadewo
Jokowi dan Airlangga Hartarto.
Foto: Istana
Jokowi dan Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Calon presiden pejawat Joko Widodo mulai melakukan pemetaan terhadap calon yang akan mendampinginya di Pilpres 2019. Jika terlambat memutuskan calon yang sesuai dengan kriteria maka Jokowi bisa tertinggal dari calon lainnya.

Hal ini disampaikan pengamat politik dari Indikator Dodi Ambardi menanggapi sejumlah pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol, dalam sejumlah momentum. Seperti yang dilakukan Jokowi, yang berolah raga bareng dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Pertemuan Jokowi dan Airlangga Hartarto adalah langkah yang lumrah dilakukan. Sebab waktu untuk mencari calon pendamping Jokowi dalam pemilihan presiden semakin sempit. Lobi-lobi politik, menurut Dodi,  bisa dilakukan di meja makan, di lapangan golf, atau kegiatan lain selain jam kerja.

Menurut Dodi, langkah Jokowi yang membawa sejumlah ketua partai politik dalam sejumlah agenda, karena banyak pihak yang mulai menggadang-gadang cawapres pendamping Jokowi. Sehingga Jokowi melakukan komunikasi terkait kriteria yang pas bersama partai pendukung.

"Beberapa Ketum Partai menawarkan diri untuk jadi cawapres pak jokowi secara terbuka, dan itu normal saja. Juga sebagian tokoh mencalonkan diri terbuka juga. Jadi, kalau pak Jokowi, pak Prabowo atau yang lain melakukannya, kan normal semuan," kata Dodi kepada Republika, Ahad (25/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement