Ahad 25 Mar 2018 05:07 WIB

Dedi Mulyadi: Perlu Evaluasi RUTR Mengatasi Banjir

Dedi mengajukan usulan itu menyusul banjir di sejumlah daerah di Jawa Barat.

Kemacetan lalu lintas cukup parah saat proses pembersihan jalan yang dipenuhi lumpur dan sampah akibat banjir bandang di Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kemacetan lalu lintas cukup parah saat proses pembersihan jalan yang dipenuhi lumpur dan sampah akibat banjir bandang di Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menggulirkan wacana evaluasi Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) di Jawa Barat. Ini menyusul terjadinya banjir di sejumlah daerah sekitar provinsi itu.

"Harus ada evaluasi RUTR. Izin perumahan atau permukiman tidak boleh serampangan, karena harus memperhatikan kondisi alam sekitar," katanya di sela kunjungannya ke Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Sabtu (24/3).

Meski begitu, kata dia, permasalahan banjir yang sering terjadi di sebagian besar daerah di Jawa Barat tidak bisa diselesaikan sendirian oleh pemerintah provinsi. Penanganan bencara rutin tersebut di berbagai daerah sekitar Jawa Barat membutuhkan koordinasi dan sinergi antarlini pemerintahan. 

photo
Dedi Mulyadi. (Republika)

Karena itu, komunikasi Pemprov Jawa Barat dengan pemerintah kabupaten/kota menjadi penting. kerangka berpikir, strategi dan implementasi penanganan banjir harus seiring sejalan. "Sering sekali saya katakan, kerja sama dan kerja sama. Ini penting agar penyelesaiannya komprehensif mulai dari hulu hingga hilir, dari pemprov sampai pemkab dan pemkot," kata dia.

Selain solusi jangka panjang tersebut, mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, juga menawarkan solusi jangka pendek berupa pembangunan tanggul beton berkriteria tinggi dan kokoh. Hal tersebut perlu dilakukan di sebagian besar daerah Jawa Barat yang sudah terlanjur dibangun kawasan pemukiman berdekatan dengan sungai-sungai besar.

Baca: Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Cicaheum

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement