Sabtu 24 Mar 2018 14:37 WIB

Ansor Bebaskan Kader Pilih Ganjar atau Sudirman

Yaqut berharap konstelasi politik di Jawa Tengah tidak mengganggu Ansor.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas meyampaikan paparannya pada Dialog Pencegahan Faham Radikal Terorisme dan ISIS bagi Pemuda Ansor se- Jawa Tengah di Balai Diponegoro, Semarang, Kamis (28/4).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas meyampaikan paparannya pada Dialog Pencegahan Faham Radikal Terorisme dan ISIS bagi Pemuda Ansor se- Jawa Tengah di Balai Diponegoro, Semarang, Kamis (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberi kebebasan kader organisasi kemasyarakatan ini menyalurkan suaranya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018. Anggota Ansor bebas untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin atau Sudirman Said dan Fauziyah pada Pilgub Jawa Tegah 2018.

"Secara kelembagaan Ansor tidak diperbolehkan mendukung salah satu calon kepala daerah," kata Yaqut saat Rapat Koordinasi Wilayah Ansor Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (24/3).

Namun, dia menerangkan, secara personal kader memiliki hak politik untuk menentukan pilihannya. Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan muncul tarikan-tarikan terhadap kader Ansor dalam konstelasi politik Jawa Tengah menjelang pilkada.

"Ada yang minta dukung Ganjar, ada yang minta dukung Sudirman Said," katanya.

Oleh karena itu, Ansor perlu menyatukan langkah untuk menyikapi hal tersebut agar organisasi tidak menjadi korban. "Strategi tidak akan disampaikan secara terbuka karena karakteristik daerah satu dengan yang lain berbeda," katanya.

Yaqut mengharapkan konstelasi politik di Jawa Tengah ini tidak mengganggu organisasi. Ia juga berharap Jawa Tengah memperoleh pemimpin yang terbaik tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga Nahdlatul Ulama dan Ansor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement