Kamis 22 Mar 2018 21:30 WIB

BPOM Grebek Industri Pembuatan Jamu di Sidoarjo

Campuran bahan jamu diduga kurang memenuhi standar yang sudah ditentukan.

Jamu tradisional (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jamu tradisional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Anda penggemar jamu?. Saat ini, Anda harus berhati-hati bila mengonsumsi jamu. Pasalnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya telah menggerebek industri pembuatan jamu di Desa Singopadu, Tulangan, Jawa Timur, Kamis malam (22/3), karena diduga tidak sesuai dengan aturan yang ada.

Kepala Penyidikan BPOM Jawa Timur, Siti Amanah mengatakan, penggerebekan ini berdasar informasi masyarakat yang usai mengonsumsi jamu ini, wajahnya menjadi bengkak dan perut buncit. "Petugas juga memeriksa jamu siap edar yang ditampung di jeriken yang tertumpuk dan berisi jamu tradisional tersebut," ujarnya.

Dalam penggerebekan, kata dia, petugas BPOM dibantu anggota Satreskrim Polresta Sidoarjo. Di lokasi, petugas yang berjumlah sekitar 9 orang itu lansung melakukan pemeriksaan pada jamu cair kemasan botol mineral ukuran 1,5 liter.

Dia menambahkan, bahan jamu yang dibuat campuran ini dicampur dengan bahan kimia yang diduga kurang memenuhi standar yang sudah ditentukan.

"Jumlah jeriken ada di gudang itu ada sejumlah 838. Dan untuk botolan ada sejumlah 8.360 buah. Pemilik gudang atau usaha jamu, tak berada dalam penggerebekan ini," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement