Kamis 22 Mar 2018 05:42 WIB

Soal Tanah Abang, Sandiaga: Kami Bukan Jinny Oh Jinny

Sandiaga menjelaskan penataan Tanah Abang akan dilakukan bertahap.

Rep: Sri Handayani / Red: Reiny Dwinanda
Kendaraan angkutan kota (angkot) jurusan Tanah Abang melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (4/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kendaraan angkutan kota (angkot) jurusan Tanah Abang melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan upaya penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat akan diselesaikan secara bertahap. Sementara waktu, pedagang di Blok G akan direlokasi ke tempat terdekat. Akan tetapi, lahan luas yang tersedia sangat terbatas, salah satunya di dekat Hotel Pharmin.

Menurut Sandiaga, PD Pembangunan Sarana Jaya nantinya akan membangun transit oriented development (TOD) untuk menampung semua pedagang.  "Akan terselesaikan semua, tapi bertahap. Kami bukan Jinny oh Jinny". Kami mau bangun TOD nanti melalui Pembangunan Sarana Jaya dan di situ nanti semuanya akan insya Allah akan terakomodir," kata dia.

Tentang tempat berjualan sementara bagi pedagang Blok G, Sandiaga  mengakui opsi yang bisa diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sangat terbatas. "Kami akan ajak mereka diskusi karena opsinya terbatas sekali," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).

Sandiaga menjelaskan, Pemprov DKI kesulitan mencari lahan kosong di sekitar Tanah Abang. Lahan yang tersisa kini tengah dinegosiasikan, salah satunya di samping Hotel Pharmin.

Menurut Sandiaga, para pedagang menolak lokasi tersebut karena khawatir kondisi di sana akan sepi pembeli. Pasalnya, saat ini kondisi Blok G pun sudah semakin sepi.

Di lain sisi, keinginan para pedagang berjualan di depan stasiun sulit diwujudkan. Jalan Jatibaru yang saat ini menampung para pedagang kali lima (PKL) dari trotoar akan dibuka kembali. Tanah di depan stasiun akan difungsikan lagi dengan pembangunan skybridge.

Pengurus Koperasi Pasar (Kopas) Blok G Tanah Abang Dus Akril telah menyataka penolakannya terhadap rencana pemerintah untuk memindahkan merek ke lahan di samping Hotel Pharmin. Akses menuju lokasi ini dianggap terlalu jauh.

Menurut Akril, para pedagang yang lebih kuat pernah dipindahkan ke sana. Namun, mereka tak mampu bertahan karena sepinya pembeli.

"Kalau yang kuat-kuat saja enggak bisa bertahan, apalagi kami. Padahal nanti pembangunannya bisa dua tahun," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement