REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sejumlah rumah di Kota Cimahi mengalami rusak parah akibat hujan deras yang terjadi Selasa (20/3) kemarin pukul 16.00 WIB. Tak hanya rumah, sejumlah barang berharga seperti emas, ATM, dan surat berharga milik warga pun ikut tertimbun reruntuhan rumah dan belum ditemukan.
Salah seorang warga Kampung Anggaraja RT 01/07, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Emilia (43 tahun) mengungkapkan barang-barang berharga miliknya tertimbun reruntuhan rumah. Saat ini, ia mengaku tengah mencari barang tersebut dan belum berhasil ditemukan.
"Uang cash Rp 6,5 juta lebih, gelang kaki dan tangan, serta anting dan ATM yang mencapai Rp 20 juta belum ditemukan," ujarnya, Rabu (21/3). Menurutnya, barang-barang elektronik lainnya pun mengalami kerusakan.
Ia mengatakan, saat hujan deras terjadi pada Selasa (20/3), ia beserta suaminya tiba di rumah pukul 16.00 WIB. Saat itu, air hujan masih tergolong normal. Namun, setelah masuk ke rumah dan ke kamar mandi. Ia mengatakan dalam beberapa menit air masuk ke rumah. Mereka pun terjebak di dalam rumah.
"Air masuk seperti air bah dan tingginya mencapai bahu. Mau keluar rumah susah," katanya. Ia kemudian berhasil keluar rumah bersama suaminya. Namun, pondasi rumah di bagian belakang berukuran 15x3 meter amblas dan merobohkan rumahnya.
"Gara-garanya selokan terlalu kecil, nggak kuat nampung air. Di jalan depan rumah juga banjir saya lihat ada sampai 1,5 meter. Ini paling parah," ungkapnya.
Sementara itu, rumah milik Uus Suherman (45 tahun) di Kampung Babut Girang RT 02/11, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi terancam ambruk. Sebab benteng penahan rumah dan bagian belakang rumahnya sudah tergerus longsor.
Selain itu, terdapat sekitar empat rumah yang terancam roboh tepat di bibir tebing setinggi 20 meter tersebut. Uus mengatakan, sejak akhir pekan kemarin retakan sudah terlihat di beberapa sudut rumahnya. Karena khawatir rumahnya roboh, ia mengungsikan semua anggota keluarganya.