REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Bupati Gunung Kidul Badingah meminta masyarakat mengenalkan potensi wisata dan perikanan yang dimiliki kabupaten tersebut. Menurut dia, dua cara tersebut akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
Badingah mengatakan Desa Jepitu dan Desa Balong di Kecamatan Girisubo memiliki banyak pantai indah dan menakjubkan. Selain itu, dia menuturkan, Pantai Sadeng di Girisubo juga menjadi sumber daya laut dengan kekayaan tangkapan ikan yang melimpah.
Perpaduan keindahan dan kekayaan alam itu bisa menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara serta penggemar kuliner untuk berkunjung ke Gunung Kidul. "Pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat Kecamatan Girisubo khususnya, dan Kabupaten Gunungkidul pada umumnya," kata Badingah ketika menghadiri HUT Kecamata Girisubo ke-17 di halaman Kecamatan Girisubo, Selasa (20/3).
Badingah menyatakan untuk mewujudkan masyarakat Girisubo yang maju, tentram, dan sejahtera membutuhkan dukungan dan perhatian dari masyarakat. Dukungan tersebut, dia menyebutkan, agar ada kesamaan tujuan antara masyarakat dan perangkat pemerintah.
Badingah berharap dengan upaya bersama tersebut potensi wisata dan perikanan dapat diberdayakan, ditampilkan, dan dikenalkan. Dengan demikian, dia mengatakan, semua akan menikmati buahnya di masa yang akan datang.
"Dengan begitu, akhirnya masyarakat Girisubo akan memiliki daya saing yang kuat, lebih maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera," ujar Badingah.
Peringatan HUT ke-17 Kecamatan Girisubo mengangkat tema Memajukan Girisubo Melalui Potensi Wisata yang Berbudaya untuk Kesejahteraan. Camat Girisubo Sukamto menuturkan, peringatan diisi serangkaian kegiatan yang dimeriahkan pasukan brigada dari delapan desa yang ada. Peringatan dimulai senam massal, jalan sehat, kenduri, pengajian akbar dan upacara.
Sebelum upacara berlangsung, pasukan brigada melakukan kirab dengan berjalan kaki dari Lapangan Desa Tileng yang berjarak kurang lebih satu kilometer. Setiap perwakilan desa berjumlah rata-rata 50 orang, berpakaian adat Jawa dan memakai kostum kesenian.