REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah kediaman Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno didapati masih menggunakan air tanah. Air itu tercemar bakteri e-coli yang jumlahnya melebihi standar akibat kebocoran pada septictank.
Hal ini terungkap setelah diadakan pemeriksaan air tanah di rumah Sandiaga. Menurut Sandiaga, awalnya ia berbincang dengan Direktur Pal Jaya Jaya Subekti mengenai kerja sama One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) untuk mengelola air limbah. Saat itu, ia meminta Bekti memeriksa kondisi septictank di rumahnya.
"Jadi, pertama septictank-nya bocor. Karena bocor itu bakteri e-coli ke mana-mana dan air tanah Pak Wagub sudah tercemar bakteri e-coli 10 ribu per 100 cc. Standarnya 3.000," kata Bekti di kediaman Sandiaga di Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).
Sandiaga mengaku terkejut mengetahui hal tersebut, tetapi masih merahasiakan. Ia hanya menceritakan kepada istrinya, Nur Asia Uno. "Saya bilang sama istri saya. Non, kita mandi pake air limbah kita sendiri. Ini enggak sehat. Terus (dia bilang), pantesan saja air kita bau di sini," cerita Sandiaga.
Berawal dari peristiwa ini, ditambah komitmen Pemprov DKI untuk menghentikan penggunaan air tanah, Sandiaga meminta Dirut PAM Jaya Erlan Hidayat untuk memotong pipa air tanah di rumahnya. Ia mengganti saluran air dengan jaringan PDAM. "Paling enggak kita mulai dari diri kita sendiri," kata Sandiaga.