Rabu 21 Mar 2018 08:22 WIB

Emil Dicurhati Sopir Bus dan Penumpang Terminal Purabaya

Para sopir bus mengeluhkan sepinya penumpang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Cawagub Jatim, Emil Elistyanto Dardak (tengah) berdialog dengan pedagang dalam Kampanye Cawagub Jatim di Pasar Besar Malang, Jawa Timur, Selasa (20/2).
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
[ilustrasi] Cawagub Jatim, Emil Elistyanto Dardak (tengah) berdialog dengan pedagang dalam Kampanye Cawagub Jatim di Pasar Besar Malang, Jawa Timur, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Emil Elistianto Dardak, menerima keluhan sopir dan penumpang angkutan umum pada saat melakukan blusukan ke Terminal Purabaya (Bungurasi), Surabaya. Para sopir yang dijumpai Emil umumnya mengeluhkan sepinya penumpang di terminal tersebut.

Samsul (50), salah satu kondektur Akas asal Jombang, mengatakan, situasi saat ini sangat sulit mendapatkan penumpang. Itu pun berimbas pada pendapatannya yang terus menurun. "Sekarang sepi, Pak. Harapan saya supaya penumpang transportasi seperti semula" kata dia, Rabu (21/3).

Bapak yang memiliki dua anak itu mengaku, kedua anaknya saat ini sama-sama masih sekolah. Jadi, ia berharap Emil bisa membuat terminal tempat dia menarik penumpang lebih baik dan ramai penumpang lagi.

Keluhan lain juga disampaikan Fatimah (35), salah satu penumpang asal Surabaya. Ia berharap agar transportasi umum lebih baik. Sehingga, penumpang lebih nyaman dan masyarakat bisa beralih dari menggunakan kendaraan pribadi lalu menggunakan transportasi umum dalam menempuh perjalanan.

"Nunggu berjalannya angkot capek, Mas, tidak langsung berjalan. Mungkin karena penumpangnya masih sepi," kata dia. Selain itu, dia juga berharap, jika Emil terpilih maka dapat memperbaiki sistem transportasi yang selama ini dikeluhkan.

Emil pun menyatakan akan mengupayakan perbaikan sistem transportasi guna kenyamanan penumpang dan pendapatan ekonomi para sopir transportasi. Ia melihat penataan sistem transportasi butuh penanganan yang strategis.

Artinya, perlu ada koordinasi, baik di tingkat provinsi maupun kota, melalui kebijakan bersama. Sehingga, setiap kendaraan umum, baik angkot, bus kota, maupun transportasi daring, sama-sama mendapatkan penumpang.

"Prinsipnya saya juga mendukung transportasi jasa online dan transportasi umum sehingga sama-sama terakomodir dan memadai dan tata ruangan harus lebih banyak diperbaiki. Kita rencanakan Surabaya, Gersik, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, dan Bangkalan menjadi suatu perencanaan terpadu," kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement