REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempa bumi di wilayah Banten Barat Daya, Senin (19/3) petang. Namun gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
Kepala Bidang Humas BMKG Harry Djatmiko mengungkapkan gempa bumi di Barat Daya Banten berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR), terjadi pada Senin (19/3) pukul 18.36 WIB. Lokasi gempabumi berada di laut, berjarak 98 kilometer Barat Daya Lebak, Banten. "Gempa ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Harry.
Lokasi gempa berada pada 7.40 Lintang Selatan dan 105.95 Bujur Timur. Sedangkan kedalaman gempa berada 10 kilometer. Pusat gempaberada 120 kilometer Barat Daya Kabupaten Bogor. Serta berjarak 120 kilometer, Barat Daya Kota Sukabumi.
Sedangkan dari ibu kota Provinsi Banten, Serang, berjarak 145 kilometer. Dan dari Jakarta berjarak 167 kilometer arah Barat Daya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi mengatakan hasil update analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi di selatan Jawa ini termasuk dalam klasifikasi gempa berkedalaman dangkal. Gempa diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia.
Hingga pukul 19.10 WIB, ungkap dia, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Riyadh.