REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Isu mengenai telur palsu yang sempat menghebohkan masyarakat beberapa waktu lalu sejauh ini tidak mengganggu penjualan oleh para pedagang di Pasar Legi Surakarta, Jawa Tengah. "Penjualannya stabil, tidak ada penurunan," kata salah satu pedagang di Pasar Legi Surakarta, Tutik, di Solo, Senin (19/3).
Meski demikian, dia mengakui sempat ada beberapa konsumen yang menanyakan mengenai telur palsu tersebut kepada para pedagang. "Tetapi kebanyakan pembelinya kan pelanggan. Jadi kalau saat di rumah ternyata ketahuan itu telur palsu saya minta agar dikembalikan karena saya memang tidak menjual itu," katanya.
Menurut dia, telur ayam ras palsu tersebut cukup mudah dideteksi bahkan oleh para konsumen. Ia mengatakan telur palsu di dalamnya terlihat seperti plastik. "Sekarang kan konsumen juga makin pintar, jadi mereka pasti bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu karena informasi juga banyak tersedia di media massa," katanya.
Seorang pedagang lain, Rosmirah, mengatakan sejauh ini tidak pernah ada kasus telur palsu di Pasar Legi. "Apalagi Pasar Legi jadi tempat kulakan para pedagang, jadi tidak mungkin ada barang-barang palsu seperti itu," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini penjualannya juga tidak mengalami penurunan. Dalam satu hari ia bisa menjual sekitar lima kotak dengan masing-masing kotaknya berisi 15 kg telur.
Senada dengan Maryani, Rosminah juga sempat ditanyai sejumlah pedagang terkait dengan telur palsu tersebut. Meski demikian, selama ini ia selalu menjual telur dari distributor yang sama sehingga tidak mungkin ada telur palsu.