Ahad 18 Mar 2018 17:52 WIB

Poltracking: Elektabilitas Khofifah Naik, Tetapi Belum Aman

Peran para undecided voters di sini akan sangat menentukan.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Budi Raharjo
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Emil Dardak (kedua kanan) bernyanyi bersama musisi dangdut yang juga Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama (tengah) saat ikrar Fans Of Rhoma and Soneta (Forsa) dukung Khofifah - Emil, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/3).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Emil Dardak (kedua kanan) bernyanyi bersama musisi dangdut yang juga Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama (tengah) saat ikrar Fans Of Rhoma and Soneta (Forsa) dukung Khofifah - Emil, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha, mengatakan tren elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak cenderung naik untuk Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018. Meski demikian, tren ini belum membuat posisi Khofifah-Emil aman hingga pemungutan suara Pilkada Jatim digelar.

Elektabilitas Khofifah-Emil lebih unggul. "Brdasarkan survei saat ini, elektabilitas mereka masih berada di kisaran 42 persen. Bisa dikatakan unggul saat ini, tetapi belum tentu akan memenangkan Pilkada Jatim mendatang. Paslon kepala daerah dikatakan aman elektabilitasnya jika sudah mencapai capaian elektabilitas sebesar 60 persen," ujar Hanta usai survei Poltracking Indonesia bertajuk 'Peta Elektoral Kandidat Cagub-Cawagub Pilkada Jatim 2018' di Jakarta Pusat, Ahad (18/3).

Sebelumnya, Hanta menyebut Khofifah-Emil unggul di dua kategori survei."Kategori top of mind mencatat elektabilitas Khofifah-Emil sebesar 27,7 persen, sementara elektabilitas Gus Ipul-Puti 21, 6 persen. "Dalam kategori simulasi berdasarkan pencoblosan kertas suara secara langsung, Khofifah-Emil juga unggul dengan elektabilitas mencapai 42,4 persen, sementara Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno sebesar 35,8 persen, " jelasnya.

Dengan demikian, pada kategori kedua, Khofifah-Emil unggul tipis sekitar 6,6 persen atas Gus Ipul-Puti. Namun, kategori tersebut juga mencatat adanya undecided voters yang jumlahnya cukup besar, yakni 21,8 persen.

"Namun, gap keunggulan itu masih jauh di bawah angka undecided voters yang lebih dari 21 persen. Sementara itu, pemungutan suara Pilkada Jatim masih akan berlangsung sekitar tiga bulan lagi. Maka peran para undecided voters di sini akan sangat menentukan," tegas Hanta.

Dia melanjutkan, pihak mana yang bisa merebut suara para undecided voters, maka berpotensi memenangkan Pilkada Jatim 2018. "Kata kuncinya ada di undecided voters ini. Sebab, tren elektabilitas naik atau menurun itu tidak begitu jauh jaraknya," tutur dia.

Lebih jauh Hanta menjelaskan, elektabilitas pasangan Gus Ipul-Puti masih unggul di wilayah Tapal Kuda. Sementara itu, pasangan Khofifah -Emil unggul di empat wilayah lain.

"Elektabilitas pasangan Gus Ipul-Puti mengungguli pasangan Khofifah-Emil untuk wilayah tapal kuda. Sebanyak 54,5 persen pemilih di daerah tersebut memberikan suara kepada Gus Ipul-Puti, sementara sebanyak 33,2 persen pemilih memberikan suara kepada Khofifah-Emil, " tuturnya.

Namun demikian, elektabilitas Khofifah-Emil unggul atas Gus Ipul-Puti di empat wilayah lainnya. Pertama, di wilayah Arek, yang meliputi Surabaya hingga Malang, elektabilitas Khofifah-Emil tercatat sebesar 46,6 persen, sementara pasangan Gus Ipul-Puti tercatat sebesar 32,9 persen.

Kedua, di wilayah Madura, pasangan Khofifah-Emil mencatat elektabilitas sebesar 47,2 persen, sementara pasangan Gus Ipul-Puti memperoleh suara sebanyak 33, 1 persen. Ketiga, di wilayah Mataraman pesisir, suara untuk pasangan Khofifah-Emil, tercatat mencapai 47,9 persen, sedangkan suara untuk pasangan Gus Ipul-Puti tercatat sebanyak 19,3 persen.

Keempat, di wilayah Matraman, elektabilitas pasangan Khofifah-Emil mencapai 39,6 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan Gus Ipul-Puti tercatat sebanyak 30,9 persen.

Hanta pun menyampaikan kecenderungan dari pemilih yang berafiliasi kepada Nahdatul Ulama (NU). Sebanyak 45,3 persen pemilih yang nerasa dekat dengan NU, memilih Khofifah-Emil. Sementara itu, ada 37,7 persen pemilih berafiliasi dengan NU memilih pasangan Gus Ipul-Puti.

Survei Poltracking Indonesia digelar pada 6-11 Maret lalu, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dan sampel sebanyak 1.200 responden. Margin of error tercatat sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement