Ahad 18 Mar 2018 17:27 WIB

Pengamat: Tudingan TGB Gunakan Buzzer Itu Lucu

Ada tangan Tuhan yang menggerakan hati masyarakat untuk terus menyuarakan nama TGB.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul atau Tuan Guru Bajang (TGB) dalam Tabligh Akbar dan Zikir Bersama untuk Negeri di Ponpes Al Muchtar, Bekasi Utara, Jabar, Rabu (14/3).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul atau Tuan Guru Bajang (TGB) dalam Tabligh Akbar dan Zikir Bersama untuk Negeri di Ponpes Al Muchtar, Bekasi Utara, Jabar, Rabu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Pengamat dari Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram Bambang Mei Finarwanto mengaku heran dengan adanya tudingan Tuan Guru Bajang (TGB) menggunakan buzzer di media sosial. Ia menilai, tudingan sangat tidak berdasar karena TGB dikenal sebagai pribadi yang santun dan agamis.

"Enggak mungkin pakai buzzer dan tidak mungkin menggerakan segitu banyak orang," ujar Bambang kepada Republika di Mataram, NTB, Ahad (18/3).

Bambang memandang, ramainya desakan untuk Gubernur NTB yang bernama Muhammad Zainul Majdi itu merupakan suara dari umat yang menginginkan adanya figur seperti TGB untuk memimpin negeri. Gerakan-gerakan yang ramai disuarakan, lanjut Bambang, merupakan inisiatif dari masyarakat luas kepada TGB.

"Ada tangan Tuhan yang menggerakan hati masyarakat untuk terus menyuarakan nama TGB, berkat doa dari para kiai dan ulama," lanjut Bambang.

Bambang mencontohkan, dukungan kepada TGB sendiri diungkapkan sejumlah tokoh agama, tokoh nasional, dan tokoh masyarakat, seperti Ustaz Abdul Somad, Ustaz Arifin Ilham, hingga kiai-kiai di pondok pesantren. "Lucu kalau dibilang TGB gunakan buzzer, masak ustaz dan kiai seperti Ustaz Arifin Ilham dan Ustaz Abdul Somad dibilang buzzer juga dong," ucap Bambang.

Bambang menilai, apa yang dilakukan TGB menyambangi sejumlah pondok pesantren sudah tepat. Pasalnya, TGB merupakan seorang santri dan juga cucu dari pahlawan nasional, TGKH Muhammad Zainudin Abdul Madjid.

Bambang mengungkapkan, Partai Demokrat bersyukur memiliki kader yang mendapat perhatian dari masyarakat. Ia yakin Demokrat akan melakukan penilaian terbaik kepada kadernya jelang Pilpres 2019. "Kerugian tersendiri kalau Demokrat menilai TGB menggunakan buzzer dan tidak memperhatikan TGB untuk Pilpres 2019, bisa-bisa 'dicomot' partai lain," kata Bambang.

Bambang menambahkan, para pendukung TGB mengikuti sikap TGB yang tidak menggunakan cara-cara negatif dan bersikap kasar kepada siapapun. Mengenai kritikan yang mulai mengarah ke TGB, menurut Bambang itu hal yang lumrah dalam dunia politik.

Sebelumnya, seorang politikus Demokrat menuding TGB menggunakan buzzer untuk melakukan propaganda yang tidak sehat. TGB sendiri merupakan kader Partai Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement