REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Farah Nabila Noersativa
Tak ada pilihan bagi Gerindra untuk mencalonkan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, sebagai capres pada Pilpres 2019. Gerindra tidak memiliki figur yang kuat seperti Prabowo untuk tampil sebagai kandidat RI-1.
Gerindra memiliki opsi untuk mencalonkan capres lain bersama partai koalisinya, yakni PKS. Namun, sejauh ini, hasil berbagai survei mengungkapkan belum ada sosok yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai capres kecuali Joko Widodo dan Prabowo.
Prabowo secara politik dan elektabilitas sudah sangat aman untuk maju pada Pilpres 2019. Pengamat politik LIPI, Indria Samego, menilai, sosok Prabowo memang masih kuat untuk diusung menjadi capres dari Partai Gerindra.
Ia berkeyakinan Prabowo hanya menunggu waktu deklarasi. "Saya kira Prabowo masih punya keinginan untuk maju lagi, yang nantinya akan diumumkan setelah itu," kata Samego, Sabtu (17/3).
Diskusi pencapresan Prabowo sebetulnya sudah bergeser bukan pada apakah dia akan menjadio capres atau tidak. Tetapi, pada siapa yang bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo.
Diskursus seperti ini yang saat ini sedang dijalani Jokowi. Sejak dicalonkan menjadi capres Pilpres 2019, posisi PDIP dan Jokowi untuk menentukan cawapres makin kuat. PDIP sepertinya tidak mau kecolongan lagi.
Siapa cawapres Prabowo? Belum ada jawaban pasti. Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku, partainya sudah mengantongi 12-15 nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu 2019. Mereka berasal dari berbagai latar belakang.
Capres dari parpol sekitar tujuh. Dari militer ada, tokoh Islam ada, kalangan perempuan juga ada satu sampai dua orang," kata Muzani.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR ini mengatakan, nama-nama cawapres tersebut diambil dari nama-nama yang bermunculan dan menjadi perbincangan di publik. Gerindra siap mendengarkan masukan dari partai-partai mitra koalisi yang sejauh ini terus melakukan penjajakan dengan partai yang belum menentukan sikap pada Pemilu 2019.
Gerindra terus mematangkan persiapan menghadapi Pemilu 2019 dan meyakinkan partai koalisi untuk bisa mengusung Prabowo sebagai capres. Gerindra sudah mendapatkan kepastian dari partai politik yang bisa memenuhi target 112 kursi di parlemen sehingga partainya optimistis bahwa Prabowo bisa menjadi capres di Pilpres 2019.
Dia menjelaskan, terkait cawapres, sedang dibicarakan terus dengan Prabowo untuk mempertimbangkan karena berkaitan dengan strategi menghadapi pilpres 2019. Kondisi pesta demokrasi tahun depan berbeda dibandingkan pilpres 2014, meskipun kemungkinan lawannya sama, yaitu Joko Widodo.
Prabowo masih berpikir tentang siapa cawapres yang pas mendampinginya sehingga bisa memenangkan pertarungan pada Pilpres 2019. "Pada saat pendeklarasian idealnya sudah diumumkan calon wakil presidennya, tapi kalau itu belum memungkinkan bisa ditunda," katanya.
Dia menilai dinamika politik juga menentukan satu hingga tiga cawapres, kemudian akan ditentukan satu orang cawapres yang akan diusung.