Sabtu 17 Mar 2018 08:17 WIB

Diperiksa di Polda Metro, Nenek Ini Sibuk Pamer Foto

Nenek tersebut diperiksa terkait dugaan penganiayaan dan penyekapan anak.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nidia Zuraya
CW (berkacamata) mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa dengan dugaan penyiksaan dan penyiksaan terhadap lima anak, Jumat (16/3).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
CW (berkacamata) mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa dengan dugaan penyiksaan dan penyiksaan terhadap lima anak, Jumat (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang nenek yang tinggal bersama lima orang anak asuhnya dengan berpindah-pindah hotel, membantah bahwa dirinya telah lakukan penganiayaan dan penyekapan terhadap anak-anaknya. Ia membawa barang bukti berupa foto-foto kegembiraan bersama anak-anaknya.

"Foto anak-anak gembira dan senang, terus waktu itu ada ibu kandungnya memberikan anaknya sama saya. Ibunya PSK dan meninggal karena HIV," ujar nenek pengasuh yang bernama Candri Widarta (60) usai jalani pemeriksaan hampir selama tujuh jam, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/3).

Saat ini, kelima anak asuh yang diduga mendapatkan penganiayaan tersebut, untuk sementara tinggal di safe house. Candri berani bertaruh, jika anak-anak itu diizinkan bertemu dengan dirinya, pasti anak-anak itu langsung berlari memeluknya dan menangis.

"Saya nggak diterima, saya disiksa karena anak saya rusak batinnya digini-giniin. Biar saya nggak sekolah tinggi-tinggi, saya hati-hati (menjaga kelima anak asuhnya)," ucap Candri.

Ia juga mengajak media agar ikut dengan dirinya saat menemui kelima anaknya, agar bisa melihat langsung bagaimana ekspresi kelima anaknya. "Nanti saya usaha ketemu mereka. Kalau bisa kamu (para wartawan) datang. Lihat saja bagaimana anak itu sama saya. Itu poinnya," jelas Candri.

Kemudian dalam laporan dugaan penganiayaan dan penyiksaan yang dilaporkan oleh Psikolog, Reza Indragiri, Candri menganggap ada larangan dari pihak Reza karena takut melihat ekspresi anak-anak yang sangat antusias jika bertemu Candri. "Itu yang tidak boleh dan tidak diberikan. Dia takut kalau anak itu peluk saya, nangis, kan batal semua apa yang diadukan Pak Reza. Pengadunya sudah jelas itu Reza," papar Candri.

Sebelumnya diberitakan, kasus penelantaran dan penganiayaan lima anak yang dilakukan seorang wanita berinisial CW (60) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, masih terus dikembangkan kepolisian. Pada Jumat (16/3) sekitar pukul 13.00 WIB, polisi akan memanggil CW.

Setelah sebelumnya kasus itu ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat, serta dilakukan juga pemeriksaan awal di sana, akhirnya kasus itu dilimpahkan ke Subdit V PPA Polda Metro Jaya. Polda juga sudah memeriksa sejumlah saksi, seperti saksi korban dan saksi pegawai hotel.

Untuk diketahui, Polres MetroJakarta Pusat telah melimpahkan berkas penyelidikan kasus dugaan penganiayaan terhadap lima anak yang diadopsi oleh perempuan berinisial CW (60), ke Subdit Kekerasan Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Kelima anak yang diadopsi CW yakni FA (13), RW (14), OW (13), TW (8), dan EW (10).

Mereka diduga mendapatkan perlakuan tindak kekerasan oleh CW selama berpindah-pindah hotel sejak 10 tahun yang lalu. CW mengaku tinggal di hotel selama ini akibat rasa trauma tinggal di rumah lantaran pernah dirampok.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement