REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meninjau posko Green Line di Mega City Bekasi, Bekasi Barat, Jumat (16/3). Posko Green Line dibangun untuk memantau hasil penerapan kebijakan rekayasa arus kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil-genap yang diterapkan di Gerbang Tol Bekasi Barat dan di Gerbang Tol Bekasi Timur sejak Senin (12/3) lalu.
Posko tersebut dilengkapi dengan layar yang menampilkan hasil pantauan CCTV arus kendaraan di beberapa pintu tol. "Ada sistem CCTV yang memantau titik-titik pintu tol yang macet," kata Kapolri Tito dalam siaran pers.
Kapolri juga mengerahkan 300 orang polisi lalu lintas yang disiagakan untuk mengurai kemacetan. "Jadi, kalau ada kemacetan, informasi melalui radio, bisa cepat dicari penyebab kepadatan di pintu yang mana, kemudian diurai," katanya.
Selain sejumlah polantas, di posko tersebut juga ada perwakilan dari beberapa instansi terkait, seperti Jasa Marga, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam peninjauan posko Green Line tersebut, Kapolri didampingi Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis.
Pada acara tersebut turut dihadiri Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Dirut PT Jasa Marga dan Pengelola Jalan Tol. Kebijakan ganjil-genap yang diterapkan di Gerbang Tol Bekasi Barat dan di Gerbang Tol Bekasi Timur diberlakukan sejak Senin (12/3). Sistem ini berlaku pada Senin-Jumat pada pukul 06.00-09.00 WIB, kecuali hari libur nasional.