Jumat 16 Mar 2018 07:29 WIB

TGB Kagum dengan Potensi Tasikmalaya

TGB mengaku sangat puas dengan kuliner Tasik yang sangat lezat.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Pimpinan Ponpes Cipasung KH Abun Bunyamin mengajak Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) berkeliling Ponpes Cipasung pada Kamis (15/3).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Pimpinan Ponpes Cipasung KH Abun Bunyamin mengajak Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) berkeliling Ponpes Cipasung pada Kamis (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan daerah yang memiliki potensi. Sama seperti Pulau Lombok, TGB menyebut Tasikmalaya dipenuhi keindahan alam, penghayatan nilai-nilai keagamaan, dan banyaknya pondok pesantren. Tasikmalaya juga memiliki nilai tambah dengan kuatnya gerakan kewirausahaan.

"Kami perlu belajar dari Tasik. Penghayatan keagaman ada kemiripan, kondisi alam juga ada kemiripan, mayoritas penduduk yang muslim juga sama. Ada satu yang beda, di Tasik saya lihat ada gerakan kewirausahaan umat yang sangat menonjol," ujar TGB saat kunjungan kerja ke Kantor Wali Kota Tasikmalaya, Kamis (15/3) kemarin.

Menurut TGB, daerah yang memiliki keindahan alam, penghayatan keagamaan masyarakat yang kental, adanya gerakan kewirausahaan yang kuat, dan sajian kuliner yang lezat seperti Tasikmalaya bisa dikatakan cukup jarang di Indonesia. "Saya pernah baca, warga akan bisa jadi produktif kalau dua persen penduduk ya usahawan. Saya haqqul yakin tasik lebih dari dua persen," lanjut TGB.

Meski hanya sehari berada di Tasik, TGB menilai wilayah ini memiliki potensi yang luar biasa. Bahkan, sangat memungkinan untuk pengembangan wisata halal seperti yang digagas NTB.

Sebagai pecinta kuliner, TGB mengaku sangat puas dengan kuliner Tasik yang sangat lezat. Menurut TGB, hal ini tak lepas dari dorongan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang menggencarkan sertifikasi halal MUI terdapat sekitar 500 UKM.

"Saya baru tahu ternyata kenapa enak tadi, karena adanya program sertifikasi halal. Rasanya beda, kalau kuliner ada sentuhan spiritualitas, ada bismillah di situ maka dapat dinikmati oleh siapapun," ucap TGB.

TGB juga bicara tentang pentingnya keseimbangan dalam pembangunan daerah, yang tak melulu membangun apa-apa yang tampak secara fisik, melainkan juga yang berkaitan dengan yang tidak tampak, dalam hal ini aspek spiritualitas.

"Saya menangkap di sini ada keseimbangan, infrastruktur perlu kita tata, baik infrastruktur pendidikan, hingga kesehatan, tapi regulasi tata nilai wajib kita jaga juga kuatnya," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement