Jumat 16 Mar 2018 05:00 WIB

Pemprov DKI akan Tambah Suplai Listrik di Kepulauan Seribu

Kebijakan ini diharapkan dapat membantu mempercepat pembangunan di Kepulauan Seribu.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kepulauan Seribu
Foto: Republika/Sri Handayani
Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menambah pasokan listrik ke Kepulauan Seribu. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu mempercepat pembangunan di Kepulauan Seribu sebagai satu dari sepuluh destinasi unggulan wisata nasional.

"Visi kita ke depan untuk mendorong ketersediaan listrik menciptakan, lapangan kerja dan peluang ekonomi di kawasan Kepulauan Seribu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (15/3) malam.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan keputusan ini diambil bersama Jakarta Utilitas Propertindo (JUK), perwakilan dari Jakarta Propertindo (Jakpro) Group, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu. Ini merupakan bentuk keberpihakan Pemprov DKI kepada masyarakat di Kepulauan Seribu.

Menurut Sandiaga, ada dua pendekatan yang akan digunakan untuk mewujudkan rencana tersebut. Pertama, JUK atas nama Pemprov DKI ditugaskan untuk mendorong komunikasi para pemangku kepentingan. Tujuannya untuk mengoptimalkan penggunaan kabel bawah laut, sehingga pasokan listrik di Kepulauan Seribu akan lebih baik. "(Pembicaraannya) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) juga dengan pemangku kepentingan yang lain juga termasuk Perusahaan Listrik Negara (PLN)," ujar dia.

Komunikasi akan dilakukan dalam sebuah forum diskusi kelompok (FGD). Setelah itu, JUK dan para peserta diskusi harus mengidentifikasi dan memetakan permasalahan yang ada, serta langkah ke depan yang akan diambil.

Kedua, sebagai kawasan pembangunan mandiri, Sandiaga berharap kebutuhan listrik di Kepulauan Seribu dapat dipenuhi dengan sumber energi terbaru dan terbarukan. Ia mengatakan ada beberapa ide yang masuk. Misalnya, penggunaan listrik tenaga surya, listrik berbasis sampah, pembangkit mikro, serta pembangkit listrik berbasis angin.

Sandiaga mengatakan penambahan pasokan ini bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat pasokan yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung setelah pembangunan bandara di sana. "Begitu ada lonjakan permintaan kita tidak harus membangun dari awal lagi," ujar dia.

Sandiaga mengaku miris melihat kondisi di Kepulauan Seribu. Wilayah ini menjadi satu dari sepuluh destinasi wisata unggulan nasional, namun kebutuhan listriknya masih belum terpenuhi dengan baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement