Jumat 16 Mar 2018 06:27 WIB

Bandung Jamin Melon yang Beredar Aman Dikonsumsi

Seluruh melon yang beredar di Kota Bandung adalah produk lokal.

Buah melon lokal. ANTARA/Sahlan Kurniawan
Foto: Antara/Sahlan Kurniawan
Buah melon lokal. ANTARA/Sahlan Kurniawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian menyatakan melon yang beredar di Kota Kembang aman dikonsumsi seiring dengan adanya wabah bakteri Listeria monocytogenes di Australia.

"Kita telah telusuri rantai distribusi buah-buahan yang beredar di Kota Bandung. Kalau di Kota Bandung seluruh melon yang beredar di pasar adalah produk lokal, tidak ada yang impor," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Elly Wasliah di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/3).

Sebelumnya beredar kabar melon yang berasal di Australia khususnya melon kuning, mengandung bakteri Listeria monocytogenes. Empat orang dikabarkan meninggal dunia sementara 17 lainnya terjangkit bakteri tersebut.

Setelah mengetahui kabar tersebut, Pemkot Bandung langsung memantau ke lapangan untuk mengantisipasi wabah tersebut agar tidak menjangkiti warga kota itu. Ia yakin melon yang beredar aman dari bakteri itu.

"Insya Allah melon yang beredar di Kota Bandung aman dikonsumsi. Masyarakat tidak perlu khawatir terkena bakteri itu," kata dia.

Pejabat Sementara Wali Kota Bandung Muhammad Solihin mengatakan, kasus ini harus menjadi momentum mengedukasi warga untuk lebih rajin mengonsumsi buah-buahan lokal. "Jangan sampai isu ini mematikan petani melon. Justru harus kita bantu informasikan dan mengajak agar warga mengonsumsi pangan lokal," kata dia.

Menurut dia, warga juga perlu diedukasi tentang pentingnya mengonsumsi buah-buahan lokal. Selain menyehatkan, juga tujuannya membantu meningkatkan ekonomi para petani lokal.

"Kalau kita makan produk lokal kan secara tidak langsung kita turut menggaji para petani itu. Kalau konsumsi buah impor keuntungannya mengalir ke luar negeri, ke kitanya hanya segelintir saja," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement