REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kementerian Pariwisata mendorong Kota Kediri, Jawa Timur, agar mengembangkan wisata kuliner dengan strategi promosi yang lebih masif dan pengemasan yang lebih baik.
"Kalau yang menonjol, semua punya khas masing-masing. Sekarang, bagaimana mengangkat kuliner di Kediri," kata Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II (Jawa dan Kalimantan) Kementerian Pariwisata Reza Pahlevi di Kediri, Kamis (15/3).
Reza yang ditemui dalam acara kegiatan pengembangan destinasi pariwisata melalui kuliner dan belanja di Kediri itu megatakan perlu dilakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk semakin mengembangkan wisata kuliner dan belanja.
Sinergi itu bisa dilakukan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Kediri maupun berbagai komunitas masyarakat.
Selain itu, juga promosi yang masif di jejaring sosial. Hal itu bisa sebagai upaya membantu untuk lebih mengenalkan lagi kuliner dan wisata belanja di kota itu. "Saran kami, ayo ajak komunitas, PHRI, netizen, komunitas menulis, tempat kuliner, media, semua bersinergi. Dengan daring juga lebih efektif. Bisa nantinya mengadakan festival, sebab promosi itu selain daring, orang juga ingin merasakan langsung," ujar dia.
Ia menilai kuliner Kediri cukup unik antara lain sambal tumpang yang rasanya khas, tahu takwa atau yang dikenal dengan tahu kuning, kerupuk pasir dan sejumlah kuliner lainnya.
Namun ia mengatakan jika dikemas dengan kurang menarik tentunya tidak semua orang tahu.
"Apapun itu semua, bisa karena akan dikemas dengan baik, promosikan dengan baik. Semua tahu bahwa kuliner itu daya tarik. Indonesia ini beragam suku bangsa, kaya akan rempah dan bisa membuat kuliner yang begitu kaya. Dan turis salah satu kebutuhan utama kuliner," kata dia.
Ia juga mendorong agar pemerintah kota juga bersemangat untuk mengembangkan destinasi pariwisata melalui kuliner dan belanja tersebut.
Saat ini, pihaknya memberikan bimbingan teknis acara itu. Kegiatan ini sekaligus sebagai dukungan dari kementerian, agar pegiat wisata, serta berbagai komunitas di Kediri mempunyai pandangan ke depan.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi X Venna Melinda mengatakan dirinya ikut mendorong agar "Food legend" di Kediri bisa semakin dikenal masyarakat luas. Menurut dia, dengan adanya "Food legend", tentunya ada efek domino ke berbagai pihak.
"Tentunya buat kuliner ini jadi unggulan. Branding kuat di kuliner. Untuk itu, ada kegiatan yang khusus bicara kuliner, keunggulan wisata kuliner, bahwa harus punya 'Food legend'," kata Venna.
Ia mengatakan ada beragam sarana untuk lebih mengenalkan kuliner Kediri. Selain promosi, juga membuat kemasan agar lebih menarik. Terlebih lagi, saat ini era digital, bisa dimanfaatkan untuk media promosi beragam kuliner ini.
"Tentunya ini akan jadi luar biasa, bersama-sama meningkatkan promosi yang lebih masif. Ini melibatkan Bekraf, yang memang mempunyai orang-orang yang bisa mengubah dari 'Nothing' menjadi 'Something'. Kementerian pariwisata juga bersama-sama dengan instansi di Kediri. PHRI juga dilibatkan," kata dia.
Ia yakin dengan dukungan yang cukup baik dari berbagai pihak, wisata kuliner Kediri ke depan akan menjadi lebih baik. Terlebih lagi, saat orang berkunjung ke daerah, 40 persen di antaranya pasti akan mencari kuliner atau oleh-oleh.