Kamis 15 Mar 2018 15:59 WIB

Setelah Infrastruktur, Presiden Jokowi Ingin Fokus ke SDM

Jokowi meminta akses serta kualitas pendidikan terus ditingkatkan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah fokus pada pengerjaan sarana infrastruktur di berbagai daerah, pemerintah kini mulai fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).  Pembangunan ini sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM dalam berkompetisi dengan negara lainnya.

"Investasi di bidang sumber daya manusia, karena peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat menentukan sekali dalam kita berkompetisi, bersaing dengan negara-negara lain," ujar Jokowi saat pembukaan rapat terbatas terkait Peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/3).

Menurut Jokowi, pembentukan karakter dan budi pekerti yang baik merupakan salah satu pendidikan yang penting bagi anak-anak usia dini di PAUD. Selain itu, ia juga meminta agar akses serta kualitas pendidikan terus ditingkatkan.

Begitu juga dengan pendidikan kejuruan. Jokowi menyebut pentingnya pendidikan kejuruan dan juga politeknik yang saling berkaitan dengan dunia industri sehingga dapat memenuhi kebutuhan Industri.

"Kita ingin dalam investasi besar yang kedua nantinya, ini semuanya bergerak bersama-sama baik di Kementerian Dikti, Kemendikbud, perubahan-perubahan yang mendasar di Kementerian Agama, terutama yang berkaitan dengan pendidikan di pondok pesantren kita," ujarnya.

 

Baca juga, Bank Sediakan Pinjaman untuk Pendidikan.

 

Untuk meningkatkan kualitas SDM, Jokowi juga meminta adanya produk baru perbankan yang melayani kredit pendidikan. Hal ini pun juga telah disampaikannya kepada para pimpinan perbankan nasional di Istana Negara tadi pagi.

Permintaan Jokowi ini disampaikan setelah melihat pertumbuhan pinjaman nilai kredit pendidikan di Amerika Serikat yang lebih tinggi dibandingkan pinjaman kartu kredit. Nilai pinjaman kartu kredit di AS sendiri sebesar 800 miliar dollar AS, sedangkan nilai pinjaman kredit pendidikan mencapai 1,3 triliun dollar AS.

"Saya juga sudah menantang perbankan kita untuk mengeluarkan produk kredit pendidikan atau kalau yang di Amerika biasanya mereka namakan student loan," kata Jokowi.

Ia berharap, dengan adanya layanan kredit pendidikan, maka masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan akses pendidikan. "Kita harapkan rumusan kebijakan ini sudah bisa kita  peroleh pada akhir bulan ini, sehingga nantinya dalam kebijakan anggarannya juga sudah langsung bisa masuk," tutup dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement