Kamis 15 Mar 2018 13:33 WIB

Bamsoet Minta Perbankan Aktif Mengedukasi Nasabah

BRI sebaiknya segera berkoordinasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Polri menyeriusi kasus lenyapnya dana di rekening puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri, Jawa Timur. Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu juga mengharapkan dana nasabah yang hilang bisa diganti.

Bamsoet -panggilan akrab Bambang- mengatakan, BRI sebaiknya segera berkoordinasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). “Agar nasabah yang memiliki dana di bank dijamin ganti rugi atas kehilangan uangnya di rekening,” ujarnya, Kamis (15/3).

Legislator yang juga pengusaha itu lantas merujuk  Peraturan  OJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan regulasi Bank Indonesia. Menurutnya, regulasi dari OJK dan BI menuntut perbankan memberikan perlindungan secara maksimal kepada warga negara Indonesia yang melakukan transaksi di dalam maupun di luar negeri.

“Perbankan juga harus mengedukasi nasabahnya dan menyosialisasikan pentingnya mengganti PIN (personal identification number, red) ATM dalam kurun waktu tertentu guna mencegah adanya penyadapan data yang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” cetusnya.

Selain itu, Bamsoet juga mendorong Polri mencari motif dan mengusut tuntas kasus hilangnya uang milik sejumlah nasabah BRI sekaligus menindak  pihak-pihak yang terbukti terlibat. Bila perlu, kata Bamsoet, Badan Intelijen Negara menggandeng Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) dan Interpol jika pelakunya ternyata ada di luar negeri.

“Gandeng FBI dan Interpol untuk mengungkap jaringan luar negeri yang diduga melakukan pencurian informasi kartu kredit atau debit melalui skimming,” cetusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement