REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta yang masing-masing berulang tahun ke-68 dan ke-56 mengajak masyarakat untuk membudayakan sikap tertib pada seluruh aturan.
"Sikap yang tidak tertib ditambah dengan berbagai permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta, misalnya kepadatan dan kemacetan lalu lintas, akan menghasilkan kesemrawutan. Ini yang perlu diantisipasi dengan selalu membudayakan sikap tertib," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai mengikuti peringatan ulang tahun ke-68 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan ulang tahun ke-56 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, menumbuhkan sikap atau budaya tertib di tengah masyarakat merupakan pekerjaan yang jauh lebih sulit jika dibanding pekerjaan membangun infrastruktur.
"Membangun nilai ini sangat sulit. Tetapi harus dilakukan. Berapapun infrastruktur yang dibangun, sepanjang apapun jalan yang dibangun, tidak akan berfungsi maksimal jika masyarakatnya tidak dapat bersikap tertib," katanya.
Namun, jika masih terjadi pelanggaran ketertiban yang terus berulang, Haryadi menegaskan perlu adanya evaluasi terhadap berbagai faktor di antaranya, aturan yang digunakan, hingga kadar ketegasan dari sanksi yang diberikan. "Saya yakin jika personel dari Satpol PP Kota Yogyakarta pun sudah rutin melakukan penertiban," katanya.
Selain melakukan kegiatan penertiban secara rutin, upaya yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan budaya ketertiban masyarakat adalah dengan membentuk kampung panca tertib yang sudah dilakukan sejak 2015 dan kini sudah tersebar di 50 kampung.
Aspek ketertiban yang menjadi unggulan di tiap kampung berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi tiap wilayah, yaitu tertib daerah milik jalan, tertib lingkungan, tertib sosial, tertib usaha dan tertib bangunan.
Sedangkan untuk Pemadam Kebakaran yang merayakan ulang tahun ke-99, Haryadi mengingatkan bahwa tugas pemadam kebakaran bukan hanya menanggulangi kebakaran tetapi juga memberikan edukasi ke masyarakat untuk mencegah kebakaran.
"Antisipasi bahaya kebakaran sangat penting. Masyarakat perlu mengetahui bagaimana cara mencegah kebakaran sehingga tidak timbul korban dan kerugian material," katanya.
Sementara itu, dalam upacara peringatan ulang tahun dari ketiga institusi tersebut yang dipusatkan di halaman kompleks Balai Kota Yogyakarta juga ditampilkan atraksi drumband Gita Abdi Praja dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Di akhir atraksi, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X beserta Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi berkesempatan berdiri di atas drum yang ditata.
Keterlibatan IPDN dalam peringatan ulang tahun tersebut juga dimaksudkan sebagai upaya sosialisasi program studi baru di institut tersebut yang meliputi polisi pamong praja, perhubungan, SAR, pemadam kebakaran dan perlindungan masyarakat. Kostum yang dikenakan oleh sekitar 130 anggota drumband tersebut juga disesuaikan dengan seragam kedinasan yang biasanya digunakan oleh lembaga tersebut.