Rabu 14 Mar 2018 20:49 WIB

Perbaikan Jalan Berlubang di Sleman Mulai Dilakukan

Jalan kabupaten akan diperbaiki tahun ini

Rep: Wahyu suryana / Red: Esthi Maharani
Jalan berlubang / ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jalan berlubang / ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kabupaten Sleman, Sapto Winarno menegaskan, proses perbaikan jalan-jalan yang rusak sudah dimulai. Saat ini, ia mengaku telah mengajukan izin penutupan (pengalihan) jalan untuk perbaikan.

 

 

"Jalan kabupaten akan kita perbaiki tahun ini, ini kita baru mengajukan penutupan jalan," kata Sapto kepada Republika, Rabu (14/3).

 

 

Ia menerangkan, selain jalan-jalan kabupaten, perbaikan akan dilakukan kepada jalan-jalan desa yang mengalami kerusakan. Tentu, perbaikan untuk desa ada bantuan keungan khusus dari desa yang bisa digunakan.

 

 

Sapto menjelaskan, perbaikan sendiri memang akan dilakukan dengan pengecoran penuh, bukan sekadar menambal. Tapi, jalan-jalan desa yang tidak masuk peningkatan tapi alami kerusakan akan dilakukan penambalan.

 

 

"Langsung cor, tapi ada yang sifatnya ditambal untuk pemeliharaan supaya tetap berfungsi," ujar Sapto.

 

 

Untuk penutupan, Sapto mengaku sudah mengajukan izin kepada Bupati Sleman, sehingga untuk proses perbaikan seharusnya sudah bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Penutupan sendiri tentu akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan.

 

 

Sedangkan, pemetaan jalan-jalan yang rusak disebut sudah dilakukan Bina Marga, termasuk data-data jalan-jalan yang akan ditutup atau mengalami pengalihan. Artinya, tinggal menunggu persetujuan-persetujuan sebelum pelaksanaan perbaikan.

 

 

Terkait kerusakan, pemetaan Dinas PUPKP mencatat sebagian besar memang terjadi akibat cuaca ekstrim yang terjadi sekitaran November sampai Desember. Terlebih, memasuki awal tahun cuaca ekstrim masih kerap terjadi.

 

 

Namun, ia mengaku bersyukur, walau cuaca ekstrim kerusakan yang terjadi terbilang tidak terlalu parah dan jalan-jalan masih kuat. Artinya, kerusakan yang ada tidak sampai membuat terputusnya jalur-jalur yang ada.

 

 

"Untuk di Kecamatan Prambanan kerusakan terjadi karena longsor, jadi sementara ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dulu," kata Sapto.

 

 

Hal itu, lanjut Sapto, dikarenakan pengalihan perbaikan perlu penganggaran terlebih dulu. Ia berpendapat, apa yang dijalankan tahun ini saja sebenarnya hanya merupakan perwujudan apa yang sudah dianggarkan pada tahun lalu.

 

 

Di luar itu, Sapto berpendapat, sebagian besar kerusakan jalan tahun ini memang terjadi akibat curah hujan tinggi yang membuat daya tampung jalan menjadi rentan rusak. Untuk sebagian daerah memang diperparah dengan sering melintasnya kendaraan besar.

 

 

"Pemetaan kita daerah tengah, barat, timur itu relatif baik, daerah-daerah utara menuju Gunung Merapi itu truk-truk muatan mempercepat kerusakan seperti di Kecamatan Cangkringan," ujar Sapto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement