Rabu 14 Mar 2018 17:50 WIB

Kapolda Klaim Kasus Hoaks di Jabar Turun

Penurunan itu disebut lantaran polisi menindak tegas setiap pelaku hoaks.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Karta Raharja Ucu
Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Kasus beredarnya hoaks di media sosial mengalami penurunan drastis dalam beberapa pekan terakhir. Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto mengklaim, penurunan itu lantaran jajaran Polda Jabar menindak tegas setiap pelaku hoaks.

Selain itu, imbuh dia, jajarannya di lapangan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tak membuat berita hoaks dan menyebarkannya. "Kita bersyukur persoalan hoaks ini mulai bisa diatasi berkat sinergis seluruh elemen masyarakat Jabar," kata Agung kepada Republika.co.id di Mapolda Jabar, Rabu (14/3).

Agung berkata, gerakan melawan hoaks akan terus dilakukan oleh Polda Jabar hingga ke tingkat desa. Ia bahkan terus mengintruksikan jajaran di tingkat polres dan polsek melakukan herakan anti-hoaks secara masif. Tujuannya, imbuh dia, agar masyarakat semakin sadar akan bahaya hoaks.

"Langkah pembinaan dan penindakan tegas dilakukan secara bersamaan. Ini bukan hanya karena menjelang pilkada saja. Tapi akan kita ciptakan sepanjang tahun," tutur dia.

Direktur Rrserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana mengtakan, kasus berita hoaks, di antaranya penganiayaan ulama di Jabar, tercatat sebanyak 21 kasus. Dari jumlah tersebut, kata dia, hanya dua kasus penganiayaan yang terjadi yaitu di Cicalengka, Kabupaten Bandung dan Cigondewah, Kota Bandung. Dari jumlah tersebur yang paling banyak terjadi di wilayah Bogor.

"Mungkin karena jumlah penduduknya juga banyak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement