REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) menyiapkan cadangan beras 90 ton. Cadangan beras ini untuk mengantisipasi bencana pada tahun 2018 ini.
Kepala Dispangtan Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, Kota Bandung memiliki Cadangan Pangan Pemerintah Daerah yang cukup memadai. Cadangan pada 2017 masih tersedia 60 ton. Salah satunya disiapkan menghadapi cuaca ekstrem yang menimpa Kota Bandung beberapa waktu terakhir ini.
"Tahun 2018 ini kita akan mencadangkan sekitar 30 ton. Jadi total untuk cadangan beras kita ada 90 ton," kata Elly dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (13/8).
Cadangan pangan tersebut, kata Elly, dipergunakan jika sewaktu-waktu terjadi kondisi luar biasa, seperti bencana alam atau kekurangan pangan. Seperti halnya pada kejadian hujan besar beberapa waktu lalu, Dispangtan memberikan bantuan untuk warga yang terkena dampak genangan.
Sejak awal tahun 2018, Dispangtan telah menggelontorkan 2,53 ton beras untuk bantuan pascabencana. Bantuan pertama diberikan kepada warga Kec. Astanaanyar sebanyak 1,78 ton pada 23 Februari 2018.
"Bantuan kedua diberikan kepada warga Kec. Arcamanik sebanyak 750 kg pada 12 Maret 2018," ujarnya.
Elly menambahkan, cadangan beras tersebut saat ini dititipkan di gudang milik Perum Bulog. Sebab Kota Bandung belum punya gudang yang memadai.
Penjabat Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mengatakan, pihaknya telah menerjunkan banyak tim untuk mengatasi berbagai situasi darurat, salah satunya saat cileuncang menggenangi beberapa titik wilayah. Ia menekankan, penanganan situasi darurat tidak hanya dilakukan oleh satu dinas saja.
Barusan sudah diinstruksikan tidak hanya Kepala Dinas PU tetapi juga kewilayahan, kepala dinas kebakaran, kepala dinas sosial untuk menangani korban cileuncang-nya dan kepala dinas pangan pertanian manakala diperlukan dropping beras untuk yang mengalami cileuncang, tutur Solihin.
"Ia mengatakan pemerintah kota tidak perlu menunggu ada permintaan untuk bisa mengerahkan bantuan. Melihat ada kebutuhan kita langsung drop karena cadangan di Dispangtan itu cukup besar. Memang peruntukannya untuk itu," ujarnya.
Ia berharap cadangan tersebut mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Kota Bandung. Sehingga tidak ada kekurangan bahan pokok ke depannya.