REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menargetkan lima Perguruan Tinggi Asing (PTA) dapat masuk ke Indonesia tahun ini. Dari target tersebut, Nasir menyebutkan sudah ada empat negara yang telah menghubunginya ihwal program tersebut.
"Empat negara ini sudah menghubungi saya dan menyatakan kesiapannya," kata Nasir seusai memberikan kuliah umum di Politeknik Negeri Malang (Polinema), Selasa (13/3).
Dari keempat negara tersebut, Nasir hanya menyebutkan dua negara yang telah menawarkan diri. Kedua PTA itu berasal dari Inggris dan Australia.
Seperti diketahui, pemerintah sudah berencana untuk mengizinkan PTA berdiri di Indonesia. Hal ini merupakan implementasi dari UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi yang di dalamnya mengatur PTA untuk masuk ke Indonesia. Mereka dapat beroperasi asal sudah memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan yang beberapa di antaranya harus sesuai dengan Pancasila, UUD dan agama.
PTA ini nantinya dapat bekerjasama dengan berbagai PT di Indonesia, baik swasta maupun negeri. Kerjasama ini dapat bersifat akademik, penelitian, inovasi dan sebagainya. "Semua silahkan kerjasama. Yang pasti isi pembelajarannya harus sama dengan aslinya," tambah dia.