REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Sebanyak lima orang warga Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung meninggal saat banjir masih menerjang tiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojong Soang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung telah melakukan evakuasi terhadap kelima orang tersebut.
Lurah Andir, Saef mengungkapkan kelima orang yang meninggal tersebut meninggal karena sakit. Kondisinya mereka berada di lokasi banjir sehingga dievakuasi oleh BPBD Kabupaten Bandung. "Lima orang warga saya meninggal dalam kondisi banjir. Semua di evakuasi menggunakan perahu," katanya, Selasa (13/3).
Ia menuturkan, warga yang meninggal tinggal di tiga RW yaitu dua orang di RW 13 Kampung Ciputat, satu orang di RW 10 Kampung Andir, dan dua orang di RW 09 Kampung Jambatan. Katanya, banjir yang masih merendam pemukiman menyulitkan proses evakuasi jenazah.
Proses evakuasi terhadap kelima orang yang meninggal dilakukan dalam waktu yang berbeda. Diantaranya malam hari dan siang hari. "Evakuasi melihat situasi dan kesiapan relawan. Tim siap mengevakuasi kapan pun," ujar dia.
Selama tiga pekan terakhir banjir di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah belum surut. Sekitar 70 persen pemukiman di Kelurahan Andir terendam banjir yaitu dari total 13 RW di Kelurahan Andir, 10 RW terendam banjir.
"Banjir terjadi RW 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 13 dan yang tidak tergenang di antaranya RW 4, 11, dan 12. Sekitar 6.600 rumah warga terendam banjir dan sekitar 14 ribu jiwa yang terdampak banjir," katanya.
Ia menuturkan, para warga korban banjir banyak yang mengungsi di posko pengungsian yang tersebar di Kecamatan Baleendah. Selain itu terdapat yang mengungsi ke rumah saudaranya.