REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nama-nama baru alternatif calon presiden (capres) penantang Joko Widodo dan cawapres mulai bermunculan. Salah satunya adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB), Muhammad Zainul Majdi.

Namun TGB harus mencari kendaraan politik bila ingin ikut dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Meski menjadi anggota Partai Demokrat, partai berlambang segitiga mercy itu lebih memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai figur dalam ajang politik lima tahunan nanti. AHY merupakan putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo menegaskan partainya memprioritaskan AHY sebagai capres atau cawapres dibanding lainnya, termasuk TGB. "Partai Demokrasi sudah sepakat untuk mendorong "The Next Leader" AHY sebagai sosok yang prioritas diunggulkan. Sehingga memang kedepan tentunya akan lebih sering terdengar nama tersebut dibandingkan dengan nama lain," ujar dia, Selasa (13/3).

Menurut Roy, keputusan itu berdasarkan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Bogor, Sabtu (10/3), dan pertemuan sebelumnya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski demikian, pihaknya juga menyadari bahwa TGB Zainul Majdi merupakan sosok yang potensial untuk dimajukan pada Pilpres 2019.

Oleh karena itu, kata Roy, semuanya masih dalam pertimbangan. "Jadi memang semua opsi tetap terbuka," ungkap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu.

Selain itu, Roy mengakui jauh sebelum nama AHY muncul secara masif akhir-akhir ini, nama TGB Zainul Majdi sempat diusulkan. Namun tampaknya hasil Survei dari beberapa lembaga juga sudah menunjukkan hasilnya yang kurang memuaskan. Memang dari hasil survei terakhir Median, nama TGB Zainul Majdi sudah muncul bersama politisi-politisi lainnya, tapi angkanya belum tinggi.

"Terus terang, nama TGB memang sangat populer di NTB, tetapi untuk skala Nasional tampaknya hasil survei menunjukkan hal yang belum signifikan," terang Roy Suryo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika