Selasa 13 Mar 2018 06:59 WIB

KAI Purwokerto Waspadai Sejumlah Titik Rawan Bencana

Curah hujan masih tinggi dan ada beberapa titik rawan bencana perlu diwaspadai

Jalur kereta api yang tertutup longsor. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Rizki Suryarandika
Jalur kereta api yang tertutup longsor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mewaspadai sejumlah titik rawan bencana di sepanjang jalur rel lintas selatan. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko mengatakan Hingga saat ini, curah hujan masih cukup tinggi sehingga ada beberapa titik rawan bencana yang perlu diwaspadai dan mendapat perhatian.

"Apalagi, saat sekarang menjelang masa angkutan Lebaran 2018," katanya di Purwokerto, Selasa (13/3).

Ia menyebutkan sejumlah titik rawan bencana tersebut, antara lain, di KM 317+400/317+700, KM 333+600/334+000, dan KM 367+600/367+700 koridor Banjar-Maos berupa daerah rawan longsor. Bahkan, KM 367+600/367+700 koridor Banjar-Maos juga merupakan daerah rawan ambles.

Selain itu, lanjut dia, di KM 388+850 koridor Banjar-Maos terdapat pantauan berupa pilar jembatan dalam penyanggaan. Ia mengatakan bahwa di koridor Kroya-Kutoajo terdapat beberapa titik rawan banjir, KM 471+069.

Pada tanggal 8 Maret 2018 juga sempat terjadi genangan di KM 423+1/2 koridor Kroya-Kutoarjo, petak jalan antara Stasiun Tambak dan Stasiun Ijo akibat adanya longsoran dari tebing yang menyumbat drainase. Menurut dia, genangan akibat adanya longsoran di KM 423+1/2 itu dapat segera ditangani sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api secara signifikan.

Sementara itu, di KM 301+920 koridor Prupuk-Purwokerto, kata dia, terdapat jembatan atau bangunan hikmat (BH) 1097 yang rawan longsor. Terkait dengan hal itu, Ixfan mengatakan bahwa PT KAI Daop 5 Purwokerto telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di 17 titik Resor Unit Jalan dan Jembatan, yaitu di Slawi, Prupuk, Bumiayu, Legok, Purwokerto, Kebasen, Randegan, Langen, Sidareja, Jeruklegi, Cilacap, Kroya, Tambak, Gombong, Kebumen, Kutowinangun, dan Kutoarjo.

Ia menjelaskan bahwa AMUS berupa perancah, bantalan kayu, serta balas kricak dan pasir tersebut siap ditarik sewaktu-waktu ke lokasi untuk mengatasi gangguan jalur rel, seperti longsoran dan ambles. "Kami akan terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa kereta api," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement