Senin 12 Mar 2018 23:00 WIB

Polisi Usut Kasus Saldo Nasabah Berkurang Misterius

Sudah ada 16 nasabah yang mengadukan hal tersebut.

Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank BRI Syariah, Jakarta, Rabu (17/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank BRI Syariah, Jakarta, Rabu (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  KEDIRI -- Aparat Kepolisian Sektor Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih mengusut kasus saldo nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berkurang secara misterius. "Setelah koordinasi dengan bank dan nasabah, ada yang mengaku kehilangan uang di tabungannya. Ini masih lidik, karena di unit masih akan konfirmasi akan melapor ke pusat," kata Kepala Polsek Ngadiluwih AKP Shokib Dimyati di Kediri, Senin (12/3).

Ia datang langsung ke BRI unit cabang di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, lokasi para nasabah yang mengadu karena saldo tabungan mereka berkurang misterius. Dari pemeriksaan awal, ada 16 nasabah yang mengadu hal tersebut. "Yang mengadu kurang lebih 16 orang. Semoga tidak ada tambahan. Rata-rata ada yang Rp 5 juta, ada yang Rp 2 juta," ungkap dia.

Namun, ia meminta agar nasabah BRI juga tenang, tidak risau. Dari informasi yang ia terima, dari BRI juga akan memastikan penyebab masalah ini. Pihak bank juga berjanji akan mengembalikan uang nasabah yang berkurang misterius tersebut.

Sebelumnya, sejumlah nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kabupaten Kediri, mengadukan jika saldo di rekening mereka berkurang, padahal mereka merasa tidak melakukan transaksi. Para nasabah berharap, ada penjelasan secara resmi dari pihak bank terkait dengan kejadian tersebut. Terlebih lagi kejadian itu tidak hanya menimpa satu orang, tapi beberapa lainnya. Diharapkan, uang mereka bisa dikembalikan pihak bank.

Sementara itu, Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan saldo nasabah yang berkurang secara misterius. Namun, ia mengakui adanya aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang.

"Kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Jadi, kami lapor ke pusat. Dugaan sementara, ini adalah skimming, yaitu penyadapan data nasbaah, sehingga saat transaksi PIN nasabah bocor," katanya.

Ia menyebut, aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang secara misterius itu terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, hampir setiap hari ada aduan dari nasabah terkait dengan uang nasabah yang hilang. Nominalnya juga beragam, antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement