Senin 12 Mar 2018 15:36 WIB

Puncak Arus Mudik Kereta Diperkirakan H-2 Lebaran

Jumlah perjalanan KA naik empat persen dibandingkan 2017.

Porter membantu mengangkat barang  calon penumpang Kereta Api Bangun Karta di Stasiun Gambir, Jakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Porter membantu mengangkat barang calon penumpang Kereta Api Bangun Karta di Stasiun Gambir, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak arus mudik dengan kereta api diperkirakan jatuh pada 13 Juni 2018 atau (H-2) Lebaran, sementara itu puncak arus balik diperkirakan pada 17 Juni 2018 atau (H+1) Lebaran.

"Arus mudik sampai pada puncaknya itu H-2 atau 13 Juni 2018, tiketnya bisa kita beli 15 Maret ini dan H+1 itu titik puncak arus balik dan tiketnya bisa dibeli pada 19 Maret," kata Direktur Operasi PT Kereta Api Indonesia Slamet Suseno dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (12/3).

Terkait hal itu, Slamet mengatakan sudah menyiapkan 236.210 kursi per hari, rinciannya 212.458 kursi KA reguler dan 23.752 kursi tambahan. "Jumlah perjalanan KA sebanyak 393 KA per hari pada operasi Lebaran 2018 atau naik empat persen bila dibandingkan 2017 sebanyak 379 KA," katanya.

Sejumlah KA Tambahan, di antaranya Pasunda Lebaran rute Kiaracondong-Surabaya Gubeng (kapasitas 1.368 kursi), Mataramaja Lebaran Pasar Senen-Kutoarjo (kapasitas 1.792 kursi), Brantas Lebaran Pasar Senen-Semarang-Poncol-Blitar (1.792 kursi), Taksaka Pagi Lebaran Gambir-Yogyakarta (kapasitas 1.000 kursi) dan lainnya.

Untuk keselamatan perjalanan, Slamet mengatakan KAI meningkatkan pengawasan di daerah-daerah rawan dengan menyiagakan 236 petugas posko dan alat material untuk siaga (Amus) berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir, dan sebagainya. Dia juga menambah petugas penjaga perlintasan KA sebidang menjadi 1.113 orang serta petugas pemeriksa jalur sebanyak 605 orang.

"Selain itu, tenaga flying gank disiagakan 24 jam apabila terjadi rintangan jalan peristiwa luar biasa hebat," katanya.

Di samping itu, KAI menyiapkan tenaga keamanan angkutan Lebaran dari internal, yaitu Polsuska dan Satpam) serta eksternal (TNI/Polri). Sebanyak 1.339 tenaga Polsuska akan mengamankan area KA yang terbagi atas 932 pengawalan di atas KA, 285 di stasiun dan 122 di jalur KA.

Sementara, 3584 personel satpam akan menjaga di tiap stasiun dan aset KAI dan tenaga eksternal dari TNI/Polri sebanyak 1.526 personel serta anjing pelacak (K-9) disiagakan untuk menjaga stasioner, parkir dan jalur KA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement