Senin 12 Mar 2018 15:11 WIB

Debat Perdana Paslon Cagub Jabar Lekat dengan Unsur Hiburan

KPU Jabar mengatakan selain debat Paslon, tim pendukung menampilkan pertunjukan seni.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Debat perdana pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Sabuga Senin malam (12/3), akan sarat dengan unsur hiburan. Menurut Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat selain debat Paslon, tim pendukung akan menampilkan art performance.

"Sehingga kening pun tidak perlu mengerut dan masyarakat bisa menerima acara dengan suka cita," ujar Yayat kepada wartawan di halaman Gedung Sabuga, Senin (12/3) pagi.

Menurut Yayat, substansi debat adalah mengeksplorasi gagasan Paslon untuk membangun Jawa Barat, yang dikemas dalam suasana berbeda dan tidak seperti debat paslon Gubernur 2013 lalu. Sedangkan tema yang diangkat adalah hukum, ekonomi, politik, dan pemerintahan.

Menurut Yayat, terkait pertanyaan-pertanyaan untuk paslon, materinya disusun 18 pakar dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat. "Para paslon terlihat antusias dengan acara ini," katanya.

Sementara Komisioner Divisi Teknis KPU Jabar, Endun Abdul Haq, pertanyaan yang akan diajukan ke semua Paslon disusun oleh 18 guru besar dari semua kampus yang ada di Jabar.

"Jadi, 18 guru besar di semua kampus di Jabar ini yang mengkaji dan merumuskan pertanyaannya," ujar Endun.

Endun mengatakan,tim perumus materi debat kandidat tersebut terdiri atas para guru besar dan dosen senior dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian. Di antaranya, dari IPB, Unpar, Unisba, UI, UPI, Unpad, dan UIN SGD.

Materi debatnya, terkait visi dan misi paslon dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, serta memperkokoh NKRI dan kebangsaan.

"Tapi, tim panelis guru besar itu hanya merumuskan soalnya kalau yang bertanya nanti moderatornya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement